Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, pihaknya masih akan melihat kondisi market dan ketentuan Bank Indonesia (BI) dalam menetapkan suku bunga acuannya.
"Tahun ini belum lah. Bunga kredit kami tidak serta merta naik. Masih lihat BI rate dulu, market juga," kata Maryono saat acara konferensi persnya di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Senin (10/2/2014).
Dia menyebutkan, saat ini suku bunga KPR bank berkode BBTN itu untuk perumahan subsidi tetap di angka 7,25% dan perumahan non subsidi floating 10-11%.
"Kami mempunyai hampir 85% KPR. Bunga masih sama yang subsidi fix 7,25%, non subsidi 10-11% floating," ujarnya.
Menurutnya, pasar perumahan di tahun ini masih akan cukup diminati masyarakat mengingat angka kebutuhan rumah dan ketersedian perumahan masih sangat tinggi mencapai 15 juta unit.
"Backlog (kekurangan pasokan) 15 juta unit. Januari tahun ini lebih baik dari Januari tahun lalu. Tahun 2013 kena dampak terutama distorsi adanya peningkatan suku bunga dan LTV tapi BTN antisipasi," terang dia.
Dia menyebutkan, perseroan menargetkan penyaluran kredit tahun ini mencapai Rp 109,4 triliun, yang mayoritasnya disalurkan untuk KPR terdiri dari KPR subsidi 41,82% dan non subsidi 58,18%.
(drk/ang)