Seperti diceritakan Marketing dari Perumahan Bintaro Jaya (Jaya Group), Rizki. Ia menerangkan pembukaan hari pertama terbilang sepi. Biasanya ia mampu menyebar cukup banyak brosur dan ada calon pembeli yang melakukan transaksi pembelian rumah di hari pertama pameran. Padahal awal pembukaan bertepatan dengan libur akhir pekan sehingga seharusnya banyak pengunjung.
"Hari pertama agak sepi. Sekarang belum jualan. Biasanya habis beberapa ribu brosur," kata Rizki kepada detikFinance di acara REI Expo 2014, JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (10/5/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelemahan ini diakui Rizki sebagai dampak dari tahun politik, meningkatnya suku bunga hingga peraturan baru tentang uang muka untuk pengajuan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Untuk mensiasati pelemahan permintaan, pihaknya melakukan beberapa penawaran spesial seperti cash back
"Dari bunga pengaruh. Agak sepi ya," jelasnya.
Hal serupa terjadi pada stand pameran terbesar milik Sinarmas Land. Marketing salah satu properti Sinarmas Land yakni Perumahan Banjar Wijaya menerangkan selama mengikuti pameran, pengunjung dan calon pembeli selalu memadati acara. Hal ini berbeda dengan pameran tahun ini. Menurutnya pengunjung dan calon pembeli relatif agak sepi.
"Pengalaman hari pertama ramai," kata Marketing Banjar Wijaya, Sukamto.
Harga properti yang ditawarkan oleh produk Sinarmas Land di Perumahan Banjar Jaya berkisar Rp 900 juta hingga Rp 1,8 miliar.
Sukamto menjelaskan kondisi ini dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya ketentuan uang muka.
"Tahu ini turun karena pengaruh DP rumah. Sekarang DP rumah kedua bisa 40%. Orang juga sekarang tunggu pilpers," sebutnya.
(feb/ang)











































