Peneliti dari Colliers International Indonesia, Ferry Salanto mencoba menjelaskan untung-ruginya kehadiran mal bagi masyarakat.
"Mal dinilai positif karena potensi pengembangan ekonomi lebih terbuka. Kemudian arus investasi dari developer (pengembang) masuk," ungkap Ferry kepada detikFinance, Senin (12/05/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian salah satu peran penting mal adalah mendorong peningkatan konsumsi dalam negeri. Konsumsi dalam negeri adalah salah satu aspek penting pendongkrak pertumbuhan ekonomi. Menurut Ferry pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia yang cukup tinggi yaitu lebih dari 6% tidak lepas dari peran masyarakat yang kontribusi konsumsi domestiknya mencapai 60%.
"Kehadiran mal ini sebenarnya salah satu yang mendorong konsumsi dalam negeri. Kalau tidak ada konsumsi dalam negeri terutamanya di mal maka ekonomi kita tidak bergerak. Ini sesuatu yang positif," tuturnya.
Akan tetapi, kehadiran mal juga bisa berdampak negatif. Selain kemacetan, fenomena gagal bayar kartu kredit menjadi sorotan akhir-akhir karena kuatnya daya beli masyarakat tanpa diimbangi pendapatan yang belum sesuai.
"Ada spending mengeluarkan uang untuk menggerakan ekonomi. Tetapi ini harus sesuai dengan batasan spending jangan sampai berhutang itu yang repot. Kalau sudah terjebak utang biasa fenomena yang terjadi adalah gagal bayar kartu kredit," jelasnya.
(wij/ang)