Metland Punya Stok Tanah Kosong 700 Hektar

Metland Punya Stok Tanah Kosong 700 Hektar

- detikFinance
Senin, 02 Jun 2014 18:08 WIB
Jakarta - PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) hingga saat ini masih punya lahan kosong (landbank) sebesar 700 hektar di wilayah Cibitung, Cileungsi, dan Menteng, Jakarta.

"Land bank kita ada 380 hektar, secara gross 700 hektar itu ada di Cibitung, Cileungsi, dan Menteng," kata Sekretaris Perusahaan Metland Olivia Surodjo saat ditemui di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (2/6/2014).

Olivian menyebutkan, harga tanah di masing-masing wilayah milik Metland terus mengalami peningkatan rata-rata 20% setiap tahun. Diperkirakan, harga tanah di Cileungsi di tahun ini bakal naik hingga 30%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk wilayah Menteng, Jakarta harga tanahnya sudah mencapai Rp 8 juta per meter persegi. Sementara Cibitung Rp 1,6-1,7 juta per meter persegi.

"Kalau Cileungsi yang posisi tahap 4 itu posisi dekat dengan Transyogi, dekat mal harganya Rp 2,6-2,9 juta per meter, yang biasa Rp 1,5-1,7 juta per meter persegi. Rata-rata kenaikan harga tanah 20% per tahun, tahun ini yang dekat transyogi dekat mal akan naik 30%," tandasnya.

Metropolitan Land Sebar Dividen Rp 49 Miliar ke Pemegang Saham

Manajemen Metland sepakat untuk membagikan dividen sebesar Rp 49,27 miliar atau sekitar 20% dari laba bersih di tahun buku 2013 sebesar Rp 241,21 miliar. Dividen ini setara dengan Rp 6,5 per saham.

"Laporan tahunan menyetujui lebih dari 20% laba bersih atau sebesar Rp 49,27 miliar untuk dibagikan sebagai dividen tunai," ujar Direktur Utama MTLA Nanda Widya usai acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan RUPSLB di Hotel Gran Melia, Jakarta.

Sepanjang tahun 2013, Metland membukukan laba bersih sebesar Rp 241,21 miliar atau naik sekitar 18,42% dari perolehan laba bersih tahun sebelumnya.

Selain untuk dividen, laba bersih juga akan dialokasikan sebagai cadangan sebesar Rp 2 miliar. Sedangkan sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja perseroan.

Nilai aset perseroan pada tahun 2013 naik 40,62% mencapai Rp 2,83 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,02 triliun. Sedangkan peningkatan ekuitas perseroan adalah sebesar 13,58% dari Rp 1,55 triliun di 2012 menjadi Rp 1,77 triliun di 2013.

Total pendapatan perseroan selama tahun 2013 sebesar Rp 854,97 miliar atau naik 25,97% dibanding pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 678,73 miliar.

Sementara untuk RUPSLB, perseroan menyetujui untuk menjadikan jaminan utang yang jumlahnya lebih dari setengah bagian dari jumlah kekayaan bersih perseroan. Selain itu, persetujuan pembentukan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan perubahan anggaran dasar perseroan sehubungan dengan peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI).

(drk/ang)

Hide Ads