Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BTN Maryono saat menggelar buka puasa bersama awak media di Brance Resto, Jakarta, Rabu (8/7/2015).
"Dari jumlah tersebut ada 80.549 unit yang sudah akad kredit, 18.881 unit sudah mendapat SP3K (surat prinsip persetujuan pemberian kredit, 11.880 unit sedang tahap analisa dan 368.960 sedang proses administrasi awal," papar dia dalam kesempatan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita melakukan percepatan recovery dengan melakukan sistem kolektiv yang lebih efektif caranya dengan memperbaik teknologi informasi dan langkah-langkah strategis lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi potensi NPL (Non Performing Loan/Kredit Macet)," jelasnya.
Ia melanjutkan, dalam realisasi program 1 juta rumah ini memang masih didapati sejumlah permasalahan. Salah satunya adalah masalah perizinan dari Pemerintah Daerah.
"Hal tersebut berdampak pada harga rumah. Ada yang kriteria fisiknya sesuai, tapi di harga ada yang terbentur Peraturan Menteri Keuangan (PMK) soal batas harga rumah subsidi. Tapi kami masih mempunyai keyakinan masalah ini bisa selesai dengan baik," kata dia.
(dna/rrd)











































