Rumah yang Cocok di Kantong Kaum Milenial Hanya Tersedia 5%

Rumah yang Cocok di Kantong Kaum Milenial Hanya Tersedia 5%

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 22 Mar 2017 17:45 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Generasi milenial dinilai sulit untuk membeli rumah di masa depan, hal ini dilatarbelakangi fakta bahwa penghasilan generasi muda ini masih menumpuk di level kelas bawah menengah. Fakta ini bahkan terdapat di kota sebesar Jakarta.

Tapi, masih adakah rumah yang harganya mampu dibeli oleh generasi milenial di Jakarta?

Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung mengatakan, ada sekitar 5% dari total suplai properti di Jakarta yang harganya mampu dijangkau oleh generasi milenial yang pendapatannya di bawah Rp 4 juta atau daya cicilnya sekitar Rp 1,3 juta per bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu ada sekitar 5% yang masih affordable harganya untuk generasi milenial. Lokasinya ada di pinggir-pinggir Jakarta. Harganya di bawah Rp 480 juta. Rata-rata tapak," katanya dalam jumpa pers di Branche Bistro, Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Meski enggan menyebut secara persis lokasi tersebut, Ia mengaku lokasinya berada di pinggiran Jakarta, kecuali Jakarta pusat. Rumah dengan harga murah ini juga dinilai banyak kekurangannya dan perlu ada langkah untuk mengatasi hambatan tersebut.

"Setelah kita lihat, lokasi-lokasi ini, meskipun tidak semuanya, tapi beberapa itu, ketika kita bandingkan dengan data di Qlue, area-area itu contain dengan kejahatannya, macetnya, banjir juga lumayan tinggi," pungkasnya.

Seperti diketahui, berdasarkan data yang diolah dari Karir.com dan Rumah123.com, penghasilan generasi milenial di Ibu Kota didominasi oleh kisaran Rp 4 juta ke bawah (46%), di mana penghasilan pada range tersebut kemampuannya terbatas pada jumlah cicilan Rp 1,3 juta per bulan.

Hal ini berbanding terbalik dengan suplai properti (rumah dan apartemen) yang ada di Jakarta. Properti di Jakarta didominasi oleh harga kisaran Rp 480 juta ke atas, yang kemampuan mencicilnya setidaknya lebih dari Rp 3,6 juta per bulan. Sementara properti yang harganya Rp 480 juta ke bawah, jumlahnya tak sampai 10% dari total suplai. (mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads