CEO Lippo Group, James Riady mengaku optimistis pembangunan kota baru Meikarta ini bakal bisa terealisasi dan akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di koridor barat Jawa. Pasalnya, Meikarta berada di jantung ekonomi Indonesia, yakni di koridor Jakarta-Bandung.
![]() |
Ia menuturkan, sebanyak 60% ekonomi nasional RI berada di kawasan Jakarta-Bodetabek-Bandung, dan 80% nya berada di pusat Bekasi-Cikarang dengan penduduk yang akan mencapai 20 juta dalam waktu 15-20 tahun ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seluruh produksi motor dan mobil di Indonesia, termasuk kulkas, AC, semua di sini. Jadi ini fondasi ekonominya kuat sekali. Jadi layak di sini membuat suatu kota baru, modern, yang berkepribadian," katanya saat ditemui di Maxx Boxx, Cikarang, Sabtu (13/5/2017).
![]() |
Meski sektor properti tak terlalu bergairah, James mengaku hal tersebut justru patut dipacu dengan adanya dobrakan seperti yang saat ini tengah dilakukan Lippo.
"Properti lesu karena tidak ada dobrakan, tidak ada pentolan yang terjun membangun sektor properti dengan kreatifitas, keberanian, dobrakan dan energi," ungkap James.
Baca juga: Kota Baru Meikarta Dilewati LRT dan Kereta Cepat
Lanjut dia, pasar properti sejatinya tak harus menunggu pasar normal kembali. Dengan investasi berskala besar seperti ini, ia berharap akan tercipta multiplier effect yang mendorong perekonomian supaya lebih bergairah.
![]() |
"Lippo dikenal sebagai pioneer. Kita tidak menunggu pasar kuat, tapi kita menciptakan pasar. Kalau kita lihat demand perumahan di Indonesia, kalau kita tidak ambil kesempatan ini, kita tidak akan pernah menjawab tantangan ini. Lippo mempelopori melakukan terobosan di situasi saat ini. Tapi ternyata tidak lesu kan? Mengantre saja sudah dimulai dari jam 6 pagi. Jadi kita optimistis," pungkas James. (hns/hns)