Banyak hal yang sudah berubah di Hong Kong sejak penyerahan bersejarah di tahun 1997 silam, kekayaan dan kekuatan China pun mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Sejumlah perusahaan China sudah membangun gedung perkantoran di Hong Kong, akibatnya harga sewa ruang kantor pun terdongkrak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masuknya perusahaan-perusahaan asal China mencerminkan adanya pergeseran yang lebih luas bagi peran Hong Kong sebagai pusat bisnis dunia.
"Pada saat penyerahan tersebut, Hong Kong dipandang sebagai batu loncatan bagi perusahaan multinasional yang ingin memasuki pasar China," ujar Denis Ma, Kepala Peneliti untuk Hong Kong di Broker JLL seperti dikutip dari CNN Money, Selasa (4/7/2017).
"Apa yang kita lihat selama beberapa tahun terakhir adalah perusahaan-perusahaan China mulai menganggap Hong Kong sebagai batu loncatan untuk terlibat dengan dunia yang lebih luas lagi," tambahnya.
Jumlah Perusahaan China Melonjak
Bertambahnya perusahaan China di Hong Kong sulit diabaikan. Sedikitnya ada 1.123 perusahaan China di wilayah tersebut, atau hampir tiga kali lipat dibandingkan 20 tahun yang lalu, menurut perusahaan jasa real estate CBRE.
Mereka juga menyumbang 64% dari kapitalisasi pasar modal Hong Kong, naik dari 16% di tahun 1997. Perubahan di China telah mendorong tren tersebut.
Pemerintah Hong Kong juga semakin membuka diri menawarkan ruang kantornya ke perusahaan-perusahaan China. Beijing telah mendorong bisnis China untuk melakukan ekspansi ke luar negeri, dan sejumlah uang yang cukup besar telah keluar dari China karena ekonominya melambat dalam beberapa tahun terakhir.
Lebih Mahal dari Manhattan
Para pemilik tanah di Hong Kong berhasil mengumpulkan rata-rata US$ 264 per kaki persegi setiap tahun untuk menyewakan ruang kantor utama di pusat kota Hong Kong. Angka ini jauh lebih tinggi daripada bagian barat London sebesar US$ 146 atau Midtown di Manhattan New York US$ 144 menurut CBRE.
Memiliki rumah di Hong Kong pun menjadi semakin sulit karena harga tanah sudah mengalami peningkatan hingga 89% sejak 1997 berdasarkan data CBRE.
Hong Kong juga memiliki peringkat sebagai kota yang paling tidak terjangkau selama tujuh tahun berturut-turut menurut Firma Demographia. (ang/ang)