Tantangan lainnya, adalah biaya pembangunan yang harus bisa ditekan seminim mungkin agar harga jual rumah yang disediakan bisa dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Direktur Produksi Perum Perumnas, Kamal Kusmantoro mengatakan, untuk menjawab tantang tersebut, pihaknya melakukan sejumlah terobosan. Salah satunya adalah dengan menciptakan beton pra cetak alias precast untuk dinding rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perumnas telah melakukan uji coba pada 2 rumah contoh precast yang dibangun perusahaan. Dari hasil uji coba yang dilakukan menunjukkan, penggunaan beton precast dengan tebal dinding 7 cm pada rumah tapak ini dapat menurunkan harga konstruksi yang sebelumnya Rp 1,8 juta per meter persegi menjadi berkisar Rp 1,2 juta hingga Rp 1,4 juta per meter persegi.
Dari segi kesiapan pun dinding beton precast ini memiliki tekstur halus dan siap pengecatan. Sehingga proses penyediaan rumah bagi MBR bisa dilakukan lebih cepat.
Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis, Galih Prahananto, menambahkan, kelebihan lain dari penerapan beton precast dalam pembangunan rumah untuk MBR, adalah waktu pengerjaannya yang lebih singkat.
"Kelebihan precast ini masa konstruksinya sangat singkat sekitar 2 minggu, hemat dalam penggunaan tenaga kerja, dan dari segi kualitas pun lebih baik daripada menggunakan batu bata," jelas Galih. (dna/dna)











































