Menurut penuturan salah satu marketing Villa Kencana Cikarang, sekitar 4.000 unit saat ini sudah dimiliki, lalu sekitar 8.000 unit hanya tinggal menunggu akad kredit. Sehingga sudah tidak ada lagi rumah yang masih tersedia.
"Sudah habis, kadang masih banyak memang yang menanyakan," tuturnya di Cikarang, Kamis (27/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun jangan berkecil hati. Karena ternyata masih ada kesempatan untuk membeli rumah seharga Rp 141 juta itu. PT Arrayan Bekasi Development selaku pengembang membuka kesempatan dengan menerima pendaftaran waiting list.
Tapi, mereka yang masuk dalam daftar waiting list nasibnya bergantung pada 8.000 unit rumah yang belum akad kredit. Jika ada yang gagal dalam proses, maka pembeli yang masuk dalam daftar antrean bisa otomatis menjadi pengganti untuk unit rumah yang pengajuan kreditnya ditolak.
"Sekarang sudah ada 300 orang yang masuk dalam waiting list," imbuhnya.
![]() |
Sekitar 8.000 unit rumah itu saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Akad kredit akan dilakukan jika pembangunan rumah sudah mencapai 90%.
Adapun biaya booking waiting list sebesar Rp 500 ribu. Biaya tersebut akan dikembalikan 100% jika calon pembeli tidak mendapatkan slot.
"Jadi misalnya sekarang bayar, lalu harus mengirimkan berkas-berkas persyaratan maksimal 14 hari. Jika lebih dari itu uang hangus. Kalau sudah masukan berkas tapi tidak dapat rumah dikembalikan 100%. Jika dapat rumah lalu mengundurkan diri dikembalikan 50%," tukasnya.
![]() |
Meski sudah ludes terjual, pengembang ini juga akan membangun sekitar 20 ribu unit lagi di atas lahan seluas 200 ha. Di lahan itu akan dibangun jenis rumah yang sama, yakni bertipe 25/60. Lokasinya juga menyambung dengan perumahan yang sudah ada. Namun rencana itu diperkirakan baru bisa terealisasi 2-3 tahun mendatang.
Perumahan Villa Kencana Cikarang sendiri merupakan perumahan bersubsidi untuk wong cilik yang dibangun bekerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Rumah yang hanya berisikan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu tanpa ruang dapur itu dibanderol seharga Rp 141 juta.
Dengan uang muka (DP) 1%, pemilik rumah dikenakan bunga cicilan flat 5% hingga lunas. Biaya cicilan perbulannya sekitar Rp 900 ruban sebulan selama 20 tahun. (dna/dna)