Pembangunan rumah susun dengan konsep TOD sendiri akan dibangun juga di beberapa lokasi stasiun lainnya. Setelah Stasiun Tanjung Barat, hingga akhir tahun nanti, Perumnas juga akan membangun hunian dengan konsep serupa di Stasiun Pondok Cina lewat kerja sama pemanfaatan lahan milik PT KAI.
Direktur Produksi Perumnas, Kamal Kusmantoro menuturkan, pembangunan rusunami di Stasiun Pondok Cina diperkirakan bakal dimulai dalam kurun waktu dua bulan ke depan. Dengan nilai investasi lebih dari Rp 1 triliun, rusunami di Pondok Cina akan memiliki total 2.305 unit dengan jumlah enam tower.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bilang, harga per unit yang dijual di Stasiun Pondok Cina akan lebih murah dibanding yang ada di Tanjung Barat. Pasalnya, harga tanah di daerah tersebut lebih murah dibanding Tanjung Barat yang masih mencakup wilayah DKI Jakarta.
"Untuk FLPP lebih murah, Rp 8,5 jutaan per m2. Porsi MBR nya juga lebih banyak, sekitar 30%," tutur dia.
Selain itu, Perumnas juga akan membangun hunian dengan konsep TOD di lokasi-lokasi lainnya pada tahun-tahun yang akan datang. Di area Jabodetabek saja, ada yang berlokasi di Stasiun Senen, Bogor dan Tangerang. Perumnas juga akan memanfaatkan lahan milik BUMN dan BUMD yang telah menjalin nota kesepahaman dengan perusahaan.
"Kami juga ada MoU dengan BUMD, membuat bangunan di atas pasar, ada di Cempaka putih, Grogol, dan juga Blok G Tanah Abang," kata Dirut Perumnas, Bambang Triwibowo yang hadir dalam kesempatan yang sama.
Sementara Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, setidaknya ada 50 lokasi TOD yang sudah dibidik oleh Pemerintah untuk dibangun hunian yang diperuntukkan bagi masyarakat MBR maupun non MBR, sekaligus sebagai perwujudan program sejuta rumah.
"Rencananya nanti ada di Pondok Cina, Manggarai, nanti ada juga di Tangerang, ada juga di Senen dan macam-macam, banyak sekali. Total TOD ada 50," pungkasnya. (eds/dna)











































