Direktur Pemasaran Perumnas, Muhammad Nawir, mengungkapkan ada tiga tipe kamar yang ditawarkan di rusunami Pondok Cina, yaitu tipe studio, satu kamar tidur, dan dua kamar tidur. Masing-masing tipe kamar bisa dipesan dengan mengambil nomor urut pemesanan (NUP) dengan membawa fotokopi KTP dan uang Rp 1 juta.
"Setor saja Rp 1 juta dulu untuk daftar NUP," ujar Nawir saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pondok Cina mulai Rp 200 juta luasnya 21 (meter persegi) studio. Ada 21, kemudian one bedroom kemudian two bedroom jadi ada tiga tipe. Kalau itu kan tipe 30 sekitar Rp 280 juta, two bedroom sekitar Rp 380 juta," kata Nawir.
Untuk memiliki rusunami di Stasiun Pondok Cina, pembeli harus memiliki pendapatan di bawah Rp 7 juta per bulannya dan merupakan pembelian rumah pertama. Jika tidak termasuk ke dalam persyaratan tersebut, maka tidak dapat membeli rusunami di atas Stasiun Pondok Cina.
"Nanti seleksi kalau gaji di atas Rp 7 juta enggak boleh dan belum punya rumah dan KPR pertama," tutur Nawir.
Untuk membangun rusunami di atas Stasiun Pondok Cina, Perumnas mengeluarkan dana Rp 1 triliun untuk 2.300 unit. Sedangkan untuk membangun rusunami di Stasiun Klender Perumnas mengeluarkan Rp 750 miliar untuk 1.500 unit, dan rusunami Stasiun Rawa Buntu Rp 2,5 triliun untuk 5.000 unit.
Pembangunan rusunami di atas stasiun dilakukan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang memanfaatkan lahan strategis milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) yang berada di sekitar stasiun. (ara/wdl)