"Soal lingkungan, kami sedikit cerita soal kondisi alam Cikarang di masa lalu," ungkap CEO Meikarta, Ketut Budi Wijaya, memulai perbincangan dengan detikFinance di Menara Matahari, Lippo Karawaci, Tangerang pekan lalu.
Lingkungan di Cikarang sebelum datang Lippo, kata Ketut, adalah kawasan dengan permukaan tanah berbentuk tanah lempung. Tanah jenis ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan genting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Celakanya, tanah lempung ini memiliki struutur yang padat. Sehingga air sulit meresap ke dalam tanah. Justru, sambung Ketut, Lippo Grup memperbaiki kondisi lingkungan yang ada agar lebih bersahabat untuk ditinggali masyarakat.
Saat ini, di Meikarta yang berdiri di atas lahan seluas 500 ha di Cikarang telah tersedia taman yang merupakan hasil rekayasa lingkungan agar air yang berasal dari hujan bisa meresap ke dalam tanah.
Bukan hanya itu, di tengah area taman kota yang dibangun Lippo di Meikarta, dibangun juga danau buatan yang bisa menampung air sebanyak 1 juta meter kubik.
Selain mempercantik lingkungan, air dari danau membuat udara di sekitarnya menjadi lebih lembab dan lebih sejuk. Hal ini sangat bermanfaat bagi kesehatan masyarakat yang tinggal di dalamnya.
"Danau yang kita ciptakan menjaga kelembaban udara, ini penting untuk kulit termasuk pernafasan," jelas Ketut.
Sehingga menurutnya, tidak tepat rasanya bila keberadaan Meikarta disebut bakal merusak lingkungan di sekitarnya. (dna/ang)