Kawasan ini memiliki banyak fungsi dari mulai paru-paru kota, pusat resapan air atau reservoir, hingga taman rekreasi tempat para penghuni saling bersosialisasi.
Baca juga: Bos Meikarta Blak-blakan Soal Izin |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Central Park di Meikarta Foto: Handy Nursatyo/detikcom |
Dengan canda, CEO Meikarta, Ketut Budi Wijaya, menerangkan taman tersebut bisa diakses bebas oleh siapa saja termasuk mereka yang bukan penduduk Meikarta.
"Di sana (Taman Kota Meikarta) dilengkapi dengan berbagai fasilitas bahkan ada tempat main anak. Bayar enggak? Enggak ada loket tuh di sana. Berarti gratis," canda Ketut, saat berbincang dengan detikFinance di Menara Matahari, Lippo Karawaci, Tangerang pekan lalu.
Taman yang diberi nama Central Park itu juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan lingkungan di kawasan sekitarnya. Karena, air danau yang menguat karena terpapar matahari bisa membantu melembabkan udara di sekitarnya.
"Danau yang kita ciptakan menjaga kelembaban udara, ini penting untuk kulit termasuk pernafasan," sebut dia.
Central Park di New York Foto: cnn.com |
Fungsi dan keberadaan central park di Meikarta ini mirip dengan central park yang ada di New York, Amerika Serikat (AS). Masyarakat bisa menikmati suasana sore dengan pemandangan yang indah di pinggir danau sembari bercengkerama, baik bersama keluarga atau pun dengan penghuni lainnya.
Kehadiran Kota Meikarta berupa kawasan pemukiman dengan berbagai fasilitas penunjangnya itu, lanjut Ketut, bakal melengkapi pengembangan 3,250 ha kawasan Cikarang yang izin prinsip penggunaan lahannya sudah dikantongi perusahaan sejak 30 tahun lalu. (dna/wdl)












































Central Park di Meikarta Foto: Handy Nursatyo/detikcom
Central Park di New York Foto: cnn.com