Mengenal Pengembangan Kawasan Berkonsep TOD dan Manfaatnya

Mengenal Pengembangan Kawasan Berkonsep TOD dan Manfaatnya

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Jumat, 15 Des 2017 17:18 WIB
Mengenal Pengembangan Kawasan Berkonsep TOD dan Manfaatnya
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Pengembangan kawasan berkonsep transit oriented development (TOD) alias pengembangan kawasan terpadu dekat tempat-tempat pemberhentian tengah gencar dilakukan sejumlah pengembang.

Tujuannya adalah mendekatkan masyarakat dengan akses transportasi umum. Tak hanya itu, pengembangan kawasan berkonsep TOD juga dimaksudkan untuk mempercepat penciptaan pusat-pusat ekonomi di pinggiran ibu kota yang terkoneksi transportasi umum.

Untuk itu, pengembangan kawasan berkonsep TOD tak melulu dilakukan dengan cara penyediaan hunian, tapi juga lokasi komersial yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan berbagai kegiatan ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut salah satunya dilakukan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, melalui Departemen TOD dan Hotel dengan mengembangkan kawasan dengan konsep Transit Oriented Development dengan nama LRT City.

Salah satunya adalah LRT City Sentul-Royal Sentul Park yang dikembangkan di lahan seluas 14.8 ha dengan konsep nature and leisure, yang mengadopsi wisata Bogor dan Bandung.

Pembangunan tahap 1 dibangun Ruko sebagai gerbang masuk kawasan dan 1 tower apartemen dimana terdapat area komersial di level ground, level 1 dan level 2.

Untuk tahap berikutnya, akan dibangun 12 tower apartemen, shopping mall, ruko, office tower, plaza, family garden, green connectivity, pedestrian dan bicycle track, serta street culinary.

Dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada penghuni, seperti culinary street, swimming pool, family play ground, dan green connectivity di level 2 sepanjang 1,3 km yang menghubungkan antar tower.

Dengan total unit sebanyak 1.626 unit, hunian di kawasan ini dimulai dengan harga Rp 360.000.000. Sesuai dengan perencanaan pembangunan, tower 1 apartemen ini akan selesai dan bisa diserah terimakan pada tahun Juni 2020.

Selanjutnya, Nanang Safrudin Salim selaku Project Manager LRT City Sentul - Royal Sentul Park menambahkan, Progres pembangunan ruko saat ini sudah selesai.

"Ruko terdiri dari 23 unit. Dibangun dengan konsep 3 lantai per unit, dengan design dan arsitektur modern, dan terdapat 2 akses utk lantai 1 dan 2 pada selasar lantai 2 terhubung dengan connection bridge yaitu green connectivity yang menghubungkan antar blok ruko," sebut dia dalam keterangannya, Jumat (15/12/2017).

Dengan desain bangunan tersebut, benefit yang didapat adalah 1 unit ruko sangat mungkin disewa untuk 2 tenan karena mempunyai akses untuk lantai 1 dan 2 terpisah.

"Sedangkan untuk apartemen, kita sudah selesai pekerjan bor pile dan sedang membangun area basement. Untuk Ruko sendiri dipasarkan mulai Rp 3 milyaran," tandasnya (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads