Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan mengatakan, saat ini belum bisa dilakukan pendaftaran karena masih menunggu terbentuknya Badan Layan Umum Daerah (BLUD) program DP Rp 0. Sesuai janji Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, BLUD terbentuk pada April.
"Pak Gubernur kan janji April sudah terbentuk," katanya ketika dihubungi detikFinance, Jakarta, Jumat (19/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PD Pembangunan Sarana Jaya sendiri merupakan pengembang properti yang membangun proyek tersebut. Menurut dia, pihaknya saat ini hanya ditugaskan untuk menyediakan hunian. Untuk proses kepemilikannya nanti akan melalui BLUD yang dibentuk khusus untuk melayani hal tersebut.
"Itu kan Pak Gubernur sudah bilang, saat ini Sarana Jaya menyediakan huniannya atau apartemennya. Untuk mekanisme penetapan siapa yang berhak menerima atau tidak semuanya itu kan nunggu BLUD tuh," lanjutnya.
Nantinya BLUD tersebut bakal melakukan sejumlah proses dan prosedur untuk menentukan apakah warga berhak untuk menerima atau memiliki unit hunian dengan DP Rp 0 tersebut.
"Badan layanan khusus yang menangani, yang memverifikasi data untuk menentukan yang berhak menerima itu siapa. Itu BLUD yang menentukan," tambahnya.
Seperti diketahui, kemarin Anies meresmikan pembangunan rusunami DP Rp 0 pertama di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Anies mengatakan pembangunan rumah DP Rp 0 tersebut bagian dari pelunasan janjinya.
Dia menyebut, warga Jakarta yang punya penghasilan di bawah Rp 7 juta bisa membeli rumah susun yang dihargai mulai Rp 185 juta hingga Rp 320 juta ini.
Anies mengatakan, PT Pembangunan Sarana Jaya dan PT Totalindo Eka Persada selaku pengembang akan membangun rumah susun sederhana milik sebanyak 703 unit dengan dua tipe.
"513 unit ukuran 36 m2 dan 190 unit ukuran 21 m2," katanya kemarin. (zlf/zlf)