Ridwan, warga Desa Cibatu RT 11 RW 5 mengatakan, rumahnya kebanjiran karena adanya penyempitan saluran air di dekat rumahnya imbas dari pembangunan tersebut.
"Dulu nggak pernah banjir. Paling sampai saluran ini, air turun lagi, segede apapun," ujar dia kepada detikFinance di kediamannya, Cikarang, Selasa (20/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanggal 1 Maret 2018, ya bulan ini, habis magrib datang air tiba-tiba. Yang parah kemarin," ujar dia.
Memang, tak banyak rumah tersisa di sekitar rumah Ridwan. Sebab, sebagian telah menjual rumah-rumah tersebut.
Sekarang ini, Ridwan mengaku khawatir. Apalagi, jika hujan terjadi di malam hari.
"Walaupun tengah malam nggak tidur, takutnya banjir tiba-tiba gede," tutup dia.
Beberapa rumah penduduk masih berdiri di atas lahan kawasan Meikarta di Cikarang. Salah satunya ialah yang berada di Desa Cibatu RT 11 RW 5.
Dari penulusuran detikFinance, meski satu RT pemukiman tersebut terbagi menjadi dua di dalam kawasan Meikarta. Ada yang berada di dataran cukup tinggi. Ada yang berada di wilayah rendah. Keduanya terpisahkan oleh jalan yang cukup lebar.
Nasib kurang beruntung sering dirasakan warga RT 11 yang lokasinya di wilayah rendah. Sejak ada pembangunan Meikarta, wilayah di bagian bawah kebanjiran. Sebab terjadi penyempitan saluran air yang membuat air berbalik dan meluap.
Nantikan laporan selanjutnya soal proyek Meikarta di detikFinance.
Baca juga: Penampakan Kampung Terjepit Meikarta |
(ang/ang)