detikFinance mendatangi lokasi pembangunan proyek tersebut, kemarin, Selasa (3/4/2018). Tepatnya pukul 08.00 WIB, belum tampak kesibukan pekerja proyek. Hanya terlihat tiga sampai empat pekerja. Namun mereka belum memulai aktivitas.
Total lahan untuk pembangunan hunian DP Rp 0 ini mencapai 1,4 hektar. Di sini bakal dibangun dua bangunan hunian vertikal. Hanya saja saat ini mayoritas lahan yang digunakan masih berupa tanah kosong dan di beberapa bagian sudah dicor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi juga terlihat beberapa jenis material penunjang proyek lainnya, misalnya beton pembatas jalan, besi-besi panjang, tabung penampungan air, generator pembangkit listrik (genset), dan pasir.
Lantas bagaimana progresnya?
Alat Berat di Lokasi Proyek Masih Nganggur
|
Lokasi Rumah DP Rp 0. Foto: Trio Hamdani
|
Direktur Utama PT Totalindo Eka Persada Tbk Donald Sihombing menyampaikan masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan agar pembangunannya bisa benar-benar dilaksanakan.
"Sekarang kan kita sudah masang tower crane, cuma belum bisa melaksanakan pengecoran sebelum konsultan preview gambar," katanya ketika dihubungi detikFinance, Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Saat ini Totalindo bersama PD Pembangunan Sarana Jaya tengah menyelesaikan desain proyek. Pihaknya masih membenahi desain (redesign) proyek.
"Ini kan gambar kita evaluasi. Dulu kan orang lain yang bikin gambar. Sekarang kita evaluasi. Ada proses kalau proyek. Kita kan lagi gambar desain," terangnya.
Perombakan desain ini berkaitan dengan upaya mencari model yang paling optimal untuk mendapatkan harga murah, mengingat proyek ini diperuntukkan kalangan kelas menengah.
Pekerja Sudah Standby
|
Lokasi Rumah DP Rp 0. Foto: Trio Hamdani
|
Pantauan detikFinance di lokasi, Selasa (3/4/2018), para pekerja tersebut belum melakukan aktivitas terkait dengan pembangunan proyek. Menurut salah satu pekerja di sana, Sutrisno memang belum ada pekerjaan yang bisa mereka lakukan.
"Ini cuma persiapan aja kita ditaruh di sini, belum ada kegiatan. Kalau kita sih nggak tahu menahu kapan mulai kerjanya. Kita standby saja di sini" katanya ketika berbincang dengan detikFinance di lokasi.
Perhitungan kasarnya, saat ini sudah ada sekitar 10 pekerja lapangan yang standby. Tampak juga bangunan terbuat dari kayu dan triplek di lokasi proyek ini. Mereka semua di sana hanya melakukan persiapan seandainya nanti diperlukan melakukan pekerjaan. Sutrisno sendiri sudah seminggu di sini.
Pekerja lain, Ardiansyah menyampaikan bahwa para pekerja memang belum aktif. Namun mereka tetap harus datang setiap hari ke lokasi proyek seperti jam kerja pada umumnya, mereka datang pukul 08.00-17.00 WIB.
"Belum aktif. Tapi setiap hari ke sini. Kita nggak nginap," ujarnya.
Pekerja Sudah Digaji Harian
|
Lokasi Rumah DP Rp 0. Foto: Trio Hamdani/detikFinance
|
Salah seorang pekerja di proyek tersebut, Taufik menyebutkan dalam kondisi standby seperti saat ini mereka digaji sebesar Rp 70 ribu per hari. Namun gaji cair setiap dua minggu sekali. Kata dia setiap pekerja diberi upah dengan nilai yang sama.
Gaji tersebut mereka peroleh dengan berjaga setiap hari di lokasi proyek dari pukul 08.00-17.00 WIB. Dalam kondisi standby mereka biasanya mengerjakan hal-hal kecil bila diperlukan.
Contohnya pembuatan perlengkapan safety mulai dari safety net yang berfungsi untuk mengantisipasi jika ada material yang jatuh sehingga tertahan di sana. Kemudian juga sudah mulai menyiapkan rambu-rambu peringatan.
"Kalau saya gajinya harian, tapi dibayarnya per dua minggu. Gaji sehari Rp 70 ribu dari jam 08.00 WIB sampai jam 4-5 sore," katanya ketika berbincang dengan detikFinance di lokasi, Selasa (3/4/2018).
Pekerja lain, Ardiansyah menyampaikan hal yang sama bahwa saat ini dirinya diupah per hari Rp 70 ribu. Namun dia mengatakan dijanjikan menerima upah sesuai UMR ketika mulai aktif bekerja.
Alasan Pekerjaan Konstruksi Belum Dimulai
|
Lokasi Rumah DP Rp 0. Foto: Agung Pambudhy
|
Direktur Utama PT Totalindo Eka Persada Tbk Donald Sihombing selalu pengembang yang menggarap proyek menyampaikan perizinan yang dimaksud ialah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI.
"Itu perizinan IMB, izin-izin dong. Ini kan gambar kita evaluasi. Dulu kan orang lain yang bikin gambar. Sekarang kita evaluasi," katanya ketika dihubungi detikFinance.
Dia menyampaikan sebelum mendapatkan perizinan, saat ini kerja sama operasi (KSO) antara Totalindo dan PD Pembangunan Sarana Jaya sedang merampungkan desain gambar proyek. Kemudian desain proyek ini akan ditindaklanjuti oleh konsultan.
"Jadi (proyek pembangunan hunian) DP 0 itu baru dua bulan, pematangan gambar itu nanti oleh konsultan mesti diperiksa, ditandatangani, baru kita boleh kerja, itu urutannya," jelasnya.
"Nggak bisa begitu Januari peletakan batu pertama langsung kerja. Nanti kalau ambruk gimana. Ini kan konsultan mesti hitung dulu, kita nggak bisa kerja sebelum dia tandatangan," ujarnya.
Pertengahan April Tancap Gas
|
Lokasi Rumah DP Rp 0. Foto: Agung Pambudhy
|
"Minggu ini akan segera proses pembayaran retribusi IMB," ujarnya kepada detikFinance.
Jika prosedur tersebut berjalan lancar maka pertengahan April ini proyek tersebut diharapkan bisa mulai dikerjakan secara menyeluruh.
"Ya kita lihat nanti, semoga saja semuanya berjalan lancar," sebutnya.
Sambil menunggu izin tersebut keluar, pihaknya sudah melakukan pekerjaan substructure atau pekerjaan di level permukaan tanah. Untuk pekerjaan substructure ini pihaknya sudah mengantongi izin.
Kapan Warga Bisa Mulai Pesan Unit?
|
Lokasi Rumah DP Rp 0. Foto: Agung Pambudhy
|
"Ini kita lagi perbaikan, penyempurnaan draftnya. Tunggu saja, sabar, pokoknya kan bulan April masih sampai tanggal 30," ujar Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan kepada detikFinance.
Kata dia, pihaknya masih menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan atau stakeholder terkait, termasuk Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR. Koordinasi ini masih dilakukan untuk mencapai kesepakatan bersama.
"Kan itu nggak bisa langsung tayang begitu saja. Kan kita mesti koordinasi sama semua stakeholder yang kompeten di situ termasuk dari Dirjen Pembiayaan Perumahan. Kan ngomong sana, ngomong sini dulu biar pas," jelasnya.
Namun, dia berjanji pihaknya akan menyelesaikan BLUD April ini sesuai janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dengan demikian, bulan ini warga Jakarta bisa segera mendapat kepastian untuk memesan unit yang disediakan.
Halaman 2 dari 7











































