Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan sebagai pengembang proyek menyampaikan pihaknya sedang menyiapkan rencana tersebut.
"Kita rencana memang mau ada revisi nanti, tapi revisinya justru positif, dari 703 unit yang sebelumnya kita sampaikan (akan dibangun), itu bisa berubah jadi 780 unit, jadi nambah," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (8/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana ini belum disampaikan ke Pemprov DKI Jakarta, dan rencananya akan segera disampaikan.
"Kita lihat lagi ada potensi penambahan. Kita memaksimalkan KLB (Koefisien Lantai Bangunan). Kemarin kan KLB belum maksimal. Kenapa nggak kita pakai saja semuanya," ujarnya.
"Jadi KLB yang ada kan belum maksimal. Ternyata setelah dihitung hitung itu bisa. Jadi nambah satu lantai, dari 20 jadi 21 lantai dengan ketinggiannya tetap memperhatikan KKOP (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan) di sana," lanjutnya.
Dengan dilakukan perubahan ini, pihaknya akan kembali merevisi perizinan dan mengajukannya ke Pemprov. Namun dia menjamin itu tidak mengganggu proses pekerjaan yang sekarang.
"Berarti kan harus kita revisi, nanti kita ajukan. Tapi secara internal setelah kita hitung itu bisa nambah jadi 780 unit. Iya (mengajukan izin lagi) nanti, tapi kan nggak ganggu pekerjaan yang sekarang," sebutnya.
Kemudian, dengan ditambahnya unit, otomatis biaya investasi akan bertambah juga. Biaya ini ditanggung oleh Sarana Jaya dan PT Totalindo Eka Persada yang ditunjuk sebagai kontraktor. Tapi untuk nilainya masih dihitung.
"Ada (tambahan investasi), otomatis dong tambahan investasi, tapi di sisi lain kan ada tambahan revenue (pendapatan) juga," tambahnya. (ara/ara)