Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid menilai kebutuhan tempat tinggal untuk milenial cukup mendesak. Pasalnya, menurut dia jumlah milenial saja sudah sampai 80 juta orang.
"Tuntutannya karena jumlahnya (milenial) sudah 80 juta. Jadi harus dipikirkan, bagaimana ke depannya supaya mereka jangan keleleran (telantar)," jelas Khalawi di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu pemerintah pun sedang melakukan studi mengenai konsep seperti apa yang akan diterapkan untuk menyediakan rumah bagi milenial. Khalawi sendiri menyatakan pihaknya masih belum menyelesaikan skema tempat tinggal seperti yang akan disediakan untuk milenial.
"Masih digodok ya kita selesaikan ASN/TNI Polri dulu. Tapi kita paralel juga karena milenial ini juga kebutuhannya kan mendesak," ungkap Khalawi.
Baca juga: Daftar Masalah Keuangan Milenial (2) |
Sebelumnya, Khalawi mengatakan pihaknya berencana untuk menggolongkan milenial. Nantinya, milenial dikelompokkan sesuai dengan umur dan kebutuhannya.
"Mungkin nanti perlu clusterisasi milenial. Nanti dilihat lagi milenialnya yang seperti apa ada yang pemula, lalu berkembang," ungkap Khalawi.












































