Mobilitas yang tinggi dan dapat berkantor di manapun dengan tetap memiliki kantor representatif adalah alasan para pengusaha baru memilih virtual office. Selain itu, perekonomian yang saat ini sedang melambat juga membuat para pengusaha lainnya beralih menggunakan virtual office.
Founder Graha Inspirasi M Hadi Nainggolan yang menjadi salah satu pelopor penyedia virtual office di Indonesia mengatakan tren virtual office sudah mulai marak pada 2000-an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tingginya permintaan virtual office menyebabkan bisnis virtual office menjadi semakin menjanjikan. Peluang pasar untuk virtual office mencapai 1 sampai 2 juta pengguna. Hal ini disampaikan oleh Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia (PERJAKBI) sebagai perhimpunan pengusaha yang bergerak di bidang virtual office dan kantor bersama.
"Bisnis virtual office ini awalnya dipandang sebelah mata, namun beberapa tahun belakangan ini menjadi bisnis yang menjanjikan. Oleh karena itu, kami mengajak pemerintah seperti Kementerian Ekonomi, Kementerian Perdagangan, Koperasi dan UKM, Badan Ekonomi Kreatif, Otoritas Jasa Keuangan, Direktorat Jenderal Pajak dan pemerintah daerah sebagai pengendali regulasi, untuk bersama membangun atmosfer positif di industri bisnis virtual office ini," jelas Hadi yang juga merupakan Sekjen PERJAKBI.
Kepada para pengusaha pengelola dan penyedia jasa virtual office di Indonesia, Hadi berharap dapat berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik dan meningkatkan kualitas, pelayanan, dan teknologi dalam bisnis ini.
"Saya juga berharap sesama pengusaha pengelola dan penyedia jasa virtual office dapat berkolaborasi dan bisa bersama-sama semakin memajukan sektor bisnis virtual office ini.
Selain itu, virtual office juga menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan dalam beberapa tahun ke depan. Sehingga untuk para investor yang ingin berinvestasi di bisnis ini, saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi dan melakukan ekspansi," pungkasnya.
(idr/hns)