Ibu Kota Baru Mau Dibangun Layaknya Kota Masa Depan, Apa Saja Isinya?

Ibu Kota Baru Mau Dibangun Layaknya Kota Masa Depan, Apa Saja Isinya?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 23 Agu 2019 12:06 WIB
Ilustrasi Ibu Kota (Foto: Rachman Haryanto)
Jakarta - Ibu kota baru akan dibangun di Kalimantan Timur (Kaltim). Nantinya, kota tersebut akan dibangun menjadi kota masa depan, tak seperti ibu kota saat ini.

Konsep tersebut sudah dijabarkan dalam dokumen perencanaan gagasan ibu kota baru serta desain awal dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) yang dirancang berdasarkan tiga prinsip, salah satunya kota modern untuk masa depan Indonesia, seperti yang dikutip detikFinance, Jumat (23/8/2019).

"Nah berkaitan dengan isu kota modern, smart technology, smart city, dari pengelolaan teknologi. Karena kita bicara future, bukan ibu kota sekarang," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga ketika dihubungi detikFinance, Kamis (22/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Danis menuturkan, perwujudan ibu kota masa depan tersebut yakni dengan membangun infrastruktur transportasi, infrastruktur penyediaan air bersih yang menggunakan sistem atau teknologi terkini.

"Dalam pengelolaan nanti, infrastruktur transportasi, infrastruktur air bersih, smart water management dan sebagainya, nah itu," ujar Danis.

Sedangkan, dari dokumen perencanaan, ibu kota masa depan ini akan menggunakan teknologi canggih atau smart technology dan aplikasi yang berorientasi pada manusia.

Lalu, juga akan dibangun sistem informasi yang terintegrasi (integrated information system) dan sistem transportasi yang cerdas (intellegent transport system).

Sistem transportasi tersebut maksudnya, di ibu kota baru ini akan memperbanyak transportasi publik berbasis rel, yang juga akan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya, serta dengan ruang terbuka publik. Sehingga, aksesibilitas ibu kota baru ini jauh lebih baik dari kota terdahulunya.

Lalu, manajemen sistem pengairan di ibu kota baru ini akan berbasis internet of things (IoT). Rencananya, ibu kota baru ini juga akan dibuatkan daerah aliran sungai (DAS) sehingga suplai air bersih cukup.


Tak lupa juga manajemen pembuangan berbasis teknologi terkini (smart waste management). Kemudian, konsumsi gas rumah tangga di ibu kota baru nantinya tak lagi menggunakan tabung LPG, melainkan melalui saluran gas di bawah tanah.

Terakhir, pasokan listrik untuk masyarakat akan dialirkan melalui saluran bawah tanah sehingga tak seperti di Jakarta yang kabel pemasok listriknya masih di atas atau terlihat. Sumber listriknya pun akan diutamakan pada sistem solar atau energi terbarukan.


(dna/dna)

Hide Ads