Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, obligasi ini akan dimanfaatkan sebagai modal membebaskan beban yang selama ini ditanggung wilayah yang dipimpinnya.
Anies bercerita, total investasi Rp 571 triliun itu akan dipenuhi dengan bermacam skema, mulai dari APBN, APBD, kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), dan investasi sewasta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, Anies mengaku belum bisa menjelaska secara detil mengenai rencana penerbitan obligaai daerah tersebut.
"Saya belum bisa ngomong. Yang jelas buat investor, Jakarta menarik karena return-nya yang jelas," tegas Anies.
Dapat diketahui, Anies mengaku telah melaporkan kebutuhan investasi percepatan pembangunan Jakarta sebesar Rp 571 triliun kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kebutuhan investasi itu, kata Anies dalam rangka membebaskan Jakarta dari segala bentuk beban, mulai dari kemacetan hingga krisis air bersih.
Dikatakan Anies, investasi sebesar Rp 571 triliun nantinya akan digunakan untuk pembangunan perumahan, sistem transportasi massal seperti kereta api, LRT, MRT, hingga jaringan bus. Lalu, investasi jumbo itu juga akan digunakan untuk sistem utilitas seperti jaringan pembuangan air, hingga sistem air bersih.
(hek/dna)