Jokowi mengungkapkan itu saat menerima Real Estate Indonesia (REI) dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Jokowi menceritakan, selama empat tahun ke belakang Pemerintah bersama para pengembang berhasil melakukan percepatan pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sehingga backlog yang angkanya mencapai 11,4 juta bisa ditekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PNS di Ibu Kota Baru Cuma Dapat Rumah Dinas |
Selama empat tahun belakangan ini, Jokowi menyebut pada tahun 2015 telah berhasil membangun 699.000 rumah, tahun 2016 sebanyak 805.000 rumah, 2017 sebanyak 904.000 rumah, dan 2018 sebanyak 1,1 juta unit rumah. Sehingga, dalam empat tahun belakangan berhasil membangun sekitar 3,5 juta rumah.
"Tahun 2019 kita targetkan 1,25 juta unit rumah bagi masyarakat," jelasnya.
Dengan percepatan pembangunan rumah, Mantan Wali Kota Solo ini berharap sektor properti bisa mendorong serta memberikan efek berganda terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, kehadiran para pengusaha yang tergabung di REI dan APERSI bisa memberikan langsung kepada pemerintah apa saja kebutuhan yang diperlukan dalam rangka mempercepat penyediaan rumah.
"Kita harapkan percepatan pembangunan Perumahan betul-betul bisa kita realisasikan serasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini sebagai pengantar saya persilakan pak ketua untuk menyampaikan, Saya minta pendek-pendek saja tapi fokus sehingga kita catat dan akan segera kita tindaklanjuti lewat kebijakan setelah berdiskusi dengan menteri-menteri yang ada," ungkap Jokowi.
(hek/eds)