Dalam konteks berbeda Dzikran juga menjelaskan saat ini baru puluhan unit rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa yang terisi dari total 780 unit yang tersedia. Dia mengatakan sisanya masih dalam proses yang bermacam-macam.
Menurutnya persyaratan pinjaman pada fintech yang sangat mudah tapi bunga cicilannya tinggi membuat masyarakat terjerat kredit macet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat kredit fintech macet itu lah masyarakat jadi tidak lolos untuk mengajukan KPR DP Rp 0. Pasalnya itu menjadi ketentuan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"(Kredit macet) itu yang kemudian nggak bisa disetujui Bank DKI. Dan itu memang aturan dari BI dan OJK seperti itu," sebutnya.
Dirinya juga menyarankan calon pemohon KPR rumah DP Rp 0 untuk selektif mengelola pengeluaran. Kalau tidak, bisa-bisa mereka nanti gagal mendapatkan rumah DP Rp 0. Apalagi saat ini mulai dibangun rumah DP Rp 0 Nuansa Cilangkap, Jakarta Timur.
"Masalahnya adalah prioritas. Mereka yang punya sisa uang Rp 3 juta sudah cicil motor duluan. Nah kalau sudah cicil motor Rp 1,5 juta kan sisanya tinggal Rp 1,5 juta. Mau ambil rumah kan susah gitu," tambahnya.
Rumah DP Rp 0 jilid I baru terisi 10%, selengkapnya di halaman berikutnya.
Dia menyebutkan formulir permohonan KPR yang diterima pihaknya ada 1.458. Dari angka tersebut baru 225 yang disetujui.
"Pertama yang sudah menghuni ya, yang masuk formulir permohonan KPR itu 1.458. Dari 1.458 itu 225 sudah disetujui KPR-nya jadi tinggal jadwal kapan KPR-nya," kata dia ditemui di lokasi proyek rumah DP Rp 0, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (12/12/2019).
Lalu ada 125 pemohon sudah memasuki proses akad KPR. Dari jumlah tersebut, 85 di antaranya sudah bisa menempati rumah DP Rp 0 Pondok Kelapa.
"Nah sekitar 125 sudah akad KPR. Nah dari 125 itu sekitar 85 sudah pindah ya," sebutnya.
(kil/ang)