Pengamat properti dari Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan dari kondisi di lapangan, masalah banjir tak banyak mempengaruhi nilai jual suatu properti seperti rumah. Menurutnya, banjir hanyalah masalah sesaat.
"Persepsi orang kan begitu, kalau banjir nilai rumah turun. Cuma kenyataannya kalau kita lihat, berdasarkan fakta yang ada, nggak juga," kata Anton kepada detikcom, Sabtu (4/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau harga perumahan itu turun, itu diborong semua. Nanti sewaktu-waktu kan akan naik. Jadi mungkin mempengaruhi minat orang sesaat aja ya. Tapi begitu nanti, berapa bulan kemudian orang lupa pernah terjadi banjir gede, mungkin nggak ke situ lagi pikirannya," jelasnya.
Anton lantas memberi contoh perumahan di Kelapa Gading dan Kemang masih memiliki nilai jual tinggi meski ikut kebanjiran. Dia bilang, hal itu juga berlaku di perumahan-perumahan lainnya.
"Lihat saja Kelapa Gading, Kemang, itu kan daerah banjir juga. Di situ rumah ada yang turun nggak? nggak juga saya bilang. Daerah elit saja kena banjir. Jadi karena orang udah maklum nggak lepas dari banjir, ya sudah. Itu sentimen sesaat," jelasnya.
"Jadi menurut saya, baik itu di Kelapa Gading, Kemang, Bekasi, pinggiran kota sana, saya pikir itu harga rumah nggak akan langsung turun, cuma sesaat aja. Beberapa bulan kemudian nggak ada juga orang yang mau turunin harga," tutupnya.
(fdl/ara)