.webp)
Kawasan Monumen Nasional (Monas) sedang dalam proses revitalisasi. Meskipun saat ini pengerjaan proyek sedang disetop sementara lantaran status perizinannya.
Sebenarnya seberapa penting Pemprov DKI Jakarta harus merevitalisasi Monas?
Sejarawan JJ Rizal mengatakan, revitalisasi Monas memang perlu dilakukan untuk mengembalikan fungsi Monas agar sesuai gagasan Presiden RI pertama Sukarno.
"Revitalisasi memang perlu dilakukan di Monas. Sebab sudah lama kawasan Monas itu kacau dan tidak dipahami gagasan awalnya didirikan oleh Sukarno. Jadi perlu direvitalisasi atau dihidupkan kembali dan diberdayakan kembali gagasan Monas semula," kata Rizal kepada detikcom, Senin (3/2/2020).
Adanya polemik terkait pohon yang ditebang untuk merevitalisasi Monas menurutnya contoh bahwa masyarakat tidak mengerti gagasan awal adanya Monas yang dibuat Sukarno.
"Polemik ramai dan keras persoalan menebang pohon adalah contoh nyata betapa gagasan awalnya Monas dibuat serta dibayangkan oleh Sukarno fungsinya itu untuk apa tidak dimengerti," ujarnya.
Rizal menjelaskan, sejak awal Monas digagas memang bukan untuk ruang hijau. Gagasan Sukarno membuat Monas adalah sebagai simbol untuk mempresentasikan karakter bangsa, dan sebagai bukti perjalanan Indonesia.
"Monas tidak dibayangkan oleh Sukarno sebagai ruang hijau, apalagi hutan kota. Monas adalah ruang kebangsaan, tempat berkontemplasi agar memahami apa itu Indonesia, siapa saja dan seperti apa orang Indonesia, serta bagaimana menjadi seperti mereka," bebernya.
"Dari sini Monas dirancang sebagai komplek yang terdiri dari tugu Monas, silang Monas, lapangan merdeka dengan Jalan Merdeka dan akhirnya bangunan-bangunan museum, galeri, teater dll yang sifatnya suatu ruang pertunjukan perjalanan sekaligus pencapaian bangsa," sambungnya.
 |
(dna/dna)
