Sektor Properti Lesu, Kredit Macet BTN Melonjak

Sektor Properti Lesu, Kredit Macet BTN Melonjak

Soraya Novika - detikFinance
Selasa, 18 Feb 2020 16:28 WIB
Fokus Bunga Kredit Turun
Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Jakarta -

Sepanjang 2019 lalu, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatatkan kenaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) hingga 4,78%. Angka ini meningkat dari 2,8% pada tahun sebelumnya.

Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansyuri mengatakan peningkatan NPL ini terjadi salah satunya karena adanya penurunan permintaan di sektor properti.

"Peningkatan ini terjadi salah satunya karena belum pulihnya sektor properti di 2019, apalagi dengan menurunnya permintaan khususnya penjualan apartemen dan bangunan high rise menyebabkan penurunan kolektibilitas dari kredit yang disalurkan, khususnya berasal dari segmen komersil," ujar Pahala dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (18/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, tak heran bila segmen komersil menjadi yang paling tinggi pencatatan NPL-nya. Sepanjang 2019, NPL segmen komersil BTN meningkat menjadi 18,7%.

Selain karena kondisi properti, adanya aturan baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 yang membuat Bank harus memiliki Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) di atas 100% pecadangan perbankan meningkat.

ADVERTISEMENT

"Kemudian karena adanya implementasi PSAK71," tambahnya.

Sepanjang 2015-2018, lalu, pembukuan nasabah BTN sempat ditingkatkan yang menyebabkan pertumbuhan kredit BTN naik menjadi 17%-19%. Akan tetapi, dari total nasabah yang dihimpun tersebut masih banyak debitur yang bermasalah.

"Dalam 3-4 tahun sebelumnya, memang pertumbuhan kredit yang dibukukan BTN mengalami peningkatan signifikan. Dimana pertumbuhan pertahun mencapai 17%-19%. Tapi ada beberapa nasabah-nasabah yang memang dibukukan di antara tahun 2015-2018 tersebut perlu kami lakukan penyesuaian kreditnya apalagi untuk debitur-debitur yang sudah beberapa kali dilakukan restrukturisasi dalam rangka menyehatkan debitur tersebut," paparnya.

Meski demikian, BTN tetap optimis di 2020 ini NPL perbankan ini bisa turun di kisaran 3,5%-3,9%.

"Di akhir 2020 nanti BTN mengharapkan rasio NPL yang akan dibukukan turun di kisaran 3,5%-3,6%," katanya.




(eds/eds)

Hide Ads