Rencananya, Maret mendatang pembangunan fondasi kawasan aerocity dilakukan.
"Kalau untuk pembangunan fondasi mungkin tiga minggu ke depan sudah dilakukan. Sementara untuk seremonial ground breaking nanti sekitar April," kata Raja kepada awak media di kawasan Jalan Kartini Kota Cirebon, Jabar, Jumat (28/2/2020).
Raja mengatakan Grand Anila merupakan kawasan aerocity pertama di Indonesia yang dibangun dengan dukungan pemerintah. Kawasan aerocity tersebut bakal terintegrasi dengan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dan akses Light Raill Transit (LRT) yang bakal dibangun di kawasan BIJB.
"Kawasan aerocity yang lain itu dibangun karena pengembang melihat potensi yang ada. Kalua kami, terintegrasi langsung dengan bandara dan didukung pemerintah," kata Raja.
Lebih lanjut, Raja mengatakan apartemen pertama itu bakal memiliki dua tower, masing-masing tower memiliki 845 unit apartemen dan lima belas lantai. "Penjualannya sudah dilakukan, sudah ada 30 persen yang terjual atau lebih dari 230 unit," katanya.
Pihaknya menargetkan seluruh unit apartemen pada tower pertama di kawasan aerocity itu bisa terjual habis pada tahun 2020. Raja juga menargetkan pembangunan tower pertama kawasan aerocity bisa rampung pada 2022 mendatang.
"Kemudian, dilanjutkan pembangunan tower kedua yang ditargetkan mulai 2022 hingga 2024," ucapnya.
Raja menyebutkan harga apartemen telah mengalami kenaikan per unitnya, yakni berkisar Rp 350 jutaan. Sedangkan, untuk tipe dua kamar berkisar Rp 700 jutaan atau sekitar 13,5 juta per meter persegi.
(dna/dna)