Menurut hasil survei Indonesia Property Watch (IPW), nilai penjualan perumahan di wilayah Jabodebek-Banten mengalami penurunan. Rata-rata penurunan mencapai 50,1%.
Pengamat Properti sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menjelaskan saat ini banyak dari pengembang yang mulai memberikan relaksasi dari sisi pembayaran. Bahkan ada yang memberikan diskon yang cukup besar.
"Harusnya sekarng banyak pengembang yang mulai relaksasi dari sisi cara pembayaran. Bahkan ada yang berikan diskon cukup besar. Mereka masih melihat situasi. Tapi dengan kondisi ini pun sebenarnya investor sudah mendapatkan harga yang bagus," tuturnya kepada detikcom, Minggu (26/4/2020).
Baca juga: Nasib Bisnis Properti di Tengah Wabah Corona |
Untuk diskon sendiri rata-rata yang diberikan pengembang saat ini sekitar 10-15% yang juga tergantung dari cara bayar.
Survei itu menunjukkan, penurunan nilai penjualan perumahan tertinggi terjadi di wilayah Bekasi sebesar 56%, lalu diikuti oleh wilayah Bogor sebesar 55,3%, Depok 50,9%. Sementara penurunan paling rendah terjadi di Cilegon sebesar 27,2%.
Menurut catatannya di kuartal I-2020 nilai penjualan perumahan di Jabodebek-Banten sudah turun 50,1%, sementara untuk apartemen diprediksi turun lebih dari 60%.
Penurunan nilai penjualan terdalam diperkirakan terjadi di kuartal II-III. Harga properti diperkirakan turun hingga lebih dari 70%.
"Sampai akhir tahun diperkirakan turun diatas 60% dibandingkan tahun 2019," tambahnya.
Survei IPW dilakukan terhadap 95 proyek perumahan yang terbagi dalam 4 wilayah besar yaitu Jakarta, Bekasi, Bogor (termasuk Depok), dan Banten (Serang, Cilegon, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang). Nilai penjualan sebesar Rp 1.440.918.534.767 pada triwulan sebelumnya harus jatuh sampai mencapai Rp 719.056.090.052.
(das/dna)