Cuma Lihat Lewat Video, Orang Kaya Beli Pulau Rp 91 Miliar

Cuma Lihat Lewat Video, Orang Kaya Beli Pulau Rp 91 Miliar

Herdi Alif Alhikam - detikFinance
Minggu, 19 Jul 2020 09:34 WIB
Horse Island (dok CNBC)
Foto: Horse Island (dok CNBC)
Jakarta -

Sebuah pulau pribadi seluas 63,53 hektare di pantai barat daya Irlandia berhasil dijual. Uniknya, si pembeli pulau ini belum pernah sekalipun mengunjunginya. Orang kaya Eropa yang membelinya, cuma melihat tur video online sebagai referensi soal pulau ini.

Tak takut membeli kucing dalam karung, si pembeli pulau ini menggelontorkan US$ 6,3 juta atau berkisar Rp 91,35 miliar (dalam kurs Rp 14.500) untuk membeli pulau yang bernama Horse Island ini.

Melansir CNBC, Minggu (19/7/2020) Horse Island terletak di lepas pantai Schull di daerah Cork Barat. Pulau ini memiliki tiga pantai berpasir, dan merupakan rumah bagi anjing laut dan satwa liar lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini ada tujuh properti di pulau tersebut. Mulai rumah utama enam kamar tidur 4.500 kaki persegi, dua rumah tamu tiga kamar tidur, beberapa rumah dua kamar tidur, dan dua pondok dengan satu kamar tidur.

Horse Island juga memiliki dermaga pribadi, helipad, rumah bermain, gym, dan lapangan tenis. Pulau ini memiliki jaringan listrik, air, dan sistem pembuangan kotoran sendiri. Kemudian jalan pribadinya sendiri memungkinkan akses ke seluruh daratan.

ADVERTISEMENT

Agen properti asal London, Montague Real Estate merupakan pihak yang memfasilitasi kesepakatan jual beli Horse Island, pulau ini telah dipromosikan sejak Desember 2019.

Adapun pembeli yang membeli Horse Island tidak mau mengungkapkan identitasnya, yang jelas dia menyelesaikan pembeliannya untuk pulau pribadi ini lewat online karena kekhawatiran virus Corona. Khususnya menggunakan WhatsApp sebagai alat komunikasinya.

Sekilas mengenai Horse Island, Horse Island di tahun 1820 dan 1874 adalah rumah bagi industri tembaga yang berkembang, dengan puncak populasi 137 orang pada tahun 1841.

Sebagian besar penduduknya bekerja di tambangnya. Namun, semua penghuninya telah pergi pada tahun 1965 menyisakan beberapa reruntuhan desa tua yang masih dapat ditemukan di pulau itu. Kemudian, ahli kebugaran Jerman Gert Kolbel membeli dan merenovasi pulau itu pada 1980-an.




(zlf/zlf)

Hide Ads