Perusahaan konstruksi pelat merah kerap menggarap proyek di luar negeri. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA salah satunya.
Proyek di Aljazair menjadi sebagian cerita sukses WIKA merambah pasar konstruksi di negeri orang. Tumbur Butarbutar, manajer proyek logement WIKA Aljazair menceritakan soal proyek BUMN yang ada di luar negeri. Dia dan timnya saat ini sedang menggarap proyek apartemen di Aljazair.
Sejak 2017 dia dan timnya sudah mulai menggarap proyek perumahan logement. Dia mengatakan pemerintah Aljazair punya program sejuta rumah apartemen untuk rakyatnya, WIKA sendiri bakal menggarap 4 ribu di antaranya, dan sudah selesai sekitar 150 tower.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"2017 dapat di Algeria, proyek perumahan logement. Jadi dia ada program sejuta apartemen untuk rakyatnya. Kita ambil 4 ribu unit di sana. Apartemen yang saya selesaikan di sini sudah 150 tower apartemen," cerita Tumbur dalam acara Indonesia Muda Club yang disiarkan live di YouTube Kementerian BUMN, Jumat (24/7/2020).
Tumbue bercerita soal keberhasilan pihaknya yang diklaim menjadi salah satu kontraktor unggulan dan jadi contoh di Aljazair. Padahal, WIKA bersaing dengan kontraktor dari China, Turki dan kontraktor lokal.
"Alhamdulillah dari sisi kualitas kita salah satu yang jadi contoh di sini. Kita di sini bersaing sama kontraktor dari China, Turki, dan local contractor juga," ungkap Tumbur.
Dia menambahkan banyak orang mengatakan benua Afrika akan jadi primadona dunia pada 2030, dan pihaknya sudah lebih dulu membuat hasil kerja positif di sana.
"Jadi soal luar negeri kami memang makin melebarkan sayap. Di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika. Orang bilang 2030 itu Afrika jadi primadona dunia, kita udah masuk duluan bahkan dari sekarang," ujar Tumbur.
Baca juga: Ini Profil Bos Baru WIKA Agung Budi Waskito |
(hns/hns)