Orang tajir yang satu ini tampaknya tidak mau terlalu lama berpikir untuk mendapatkan pulau pribadi. Bagaimana tidak, orang kaya Eropa yang identitasnya dirahasiakan ini membeli sebuah pulau meskipun belum pernah melihatnya secara langsung. Begitu entengnya sudah seperti beli kacang goreng.
Informasi tentang pulau seluas 63,53 hektare di pantai barat daya Irlandia itu dia ketahui hanya dengan melihat tur video online.
Orang kaya ini menggelontorkan US$ 6,3 juta atau berkisar Rp 91,35 miliar (dalam kurs Rp 14.500) untuk membeli pulau yang bernama Horse Island.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir CNBC, Minggu (19/7/2020) Horse Island terletak di lepas pantai Schull di daerah Cork Barat. Pulau tersebut memiliki tiga pantai berpasir, dan merupakan rumah bagi anjing laut serta satwa liar lainnya.
Saat ini ada tujuh properti di pulau itu. Mulai rumah utama 4.500 kaki persegi dengan enam kamar tidur, dua rumah tamu dengan tiga kamar tidur, beberapa rumah dengan dua kamar tidur, dan dua pondok dengan satu kamar tidur.
Horse Island juga memiliki dermaga pribadi, helipad, tempat bermain, gym, dan lapangan tenis. Pulau ini memiliki jaringan listrik, air, dan sistem pembuangan kotoran sendiri. Kemudian jalan pribadinya sendiri memungkinkan akses ke seluruh daratan.
Agen properti asal London, Montague Real Estate merupakan pihak yang memfasilitasi kesepakatan jual beli Horse Island, pulau ini telah dipromosikan sejak Desember 2019.
Adapun pembeli yang membeli Horse Island tidak mau mengungkapkan identitasnya, yang jelas dia menyelesaikan pembeliannya untuk pulau pribadi ini lewat online karena kekhawatiran virus Corona. Khususnya menggunakan WhatsApp sebagai alat komunikasinya.
Sekilas mengenai Horse Island, Horse Island di tahun 1820 dan 1874 adalah rumah bagi industri tembaga yang berkembang, dengan puncak populasi 137 orang pada tahun 1841.
Sebagian besar penduduknya bekerja di tambangnya. Namun, semua penghuninya telah pergi pada tahun 1965 menyisakan beberapa reruntuhan desa tua yang masih dapat ditemukan di pulau itu. Kemudian, ahli kebugaran Jerman Gert Kolbel membeli dan merenovasi pulau itu pada 1980-an.
(toy/zlf)