Jakarta -
Industri properti terlihat mulai menggeliat setelah mendapatkan stimulus dari pemerintah RI. Setelah beberapa bulan sejak pandemi virus Corona melanda bisnis properti mengalami tekanan besar pada bisnisnya.
Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan pada era new normal ini industri properti mulai ada peningkatan.
"Jadi kalau sebelumnya yang laku hanya rumah sederhana, sekarang mulai ada peningkatan pada segmen dengan nilai di bawah Rp 1,5 miliar," ujar Totok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerapkan kebijakan pemberian stimulus bagi perekonomian dengan menerbitkan POJK No.11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease (Covid) - 2019.
Stimulus yang berlaku sejak 13 Maret 2020 sampai dengan 31 Maret 2021 itu ditujukan untuk debitur khususnya UMKM dan sektor yang paling rentan terkena dampak seperti industri pariwisata, transportasi, perhotelan, perdagangan, pengolahan, maupun pertanian.
Paulus mengakui, masa PSBB selama 4 bulan kemarin merupakan pukulan berat bagi para pelaku industri properti. Penjualan tidak menghasilkan pendapatan, sementara tetap harus menanggung beberapa pengeluaran.
"Seperti biaya langganan listrik, cicilan bunga dan pokok ke perbankan, termasuk biaya operasional karyawan karena pemerintah melarang pemutusan hubungan kerja (PHK). Tidak ada yang free," paparnya.
Kini pihak REI tetap minta tambahan relaksasi untuk sektor properti. Antara lain dalam bentuk penghapusan PPh21, pengurangan PPh Badan, Penurunan PPh final sewa dari 10% menjadi 5%, sampai penurunan PPh final transaksi dari 2,5% menjadi 1% berdasarkan nilai actual transaksi dan bukan berdasarkan NJOP (nilai jual Obyek Pajak).
Paulus menjelaskan bahwa selama masa pandemi ini, performa sektor properti di segmen bisnis mal turun 85%, hotel anjlok 95%, perkantoran berkurang 74,6%, dan perumahan komersil ada penurunan sekitar 50-80%.
"Khusus rumah masih tertolong karena masih ada yang subsidi pemerintah," tambahnya.
Menurut Totok, mau tidak mau pelaku industri properti harus siap melakukan perubahan sistem, strategi dan konsep hunian untuk menyesuaikan dengan habit konsumen dan kebutuhan baru konsumen di masa new normal.
Pelaku bisnis properti harus mampu menyinergikan pemasaran ke dalam strategi virtual dan non virtual. Dalam hal ini, REI sendiri sudah berencana membuat sebuah pameran khusus yang melibatkan anggota-anggotanya yang terseleksi Oktober mendatang.
Selain perubahan dalam hal strategi pemasaran. Pelaku bisnis properti juga harus menyediakan kebutuhan konsumen akan hunian sehat.
PT Yiho Jakarta Real Estate Development berkolaborasi dengan Aesler Group salah satu firma arsitektur mendunia tengah mempersiapkan kawasan dengan konsep Sentosa Park yakni hunian tertib, sehat, aman, besih ala Sentosa Cove Singapura, Sentosa Park. Hunian ini dibangun di boulevard utama dari Tangerang New City.
CEO PT Yiho Jakarta Real Estate Development Richard Oh, mengatakan dalam rangka menghadirkan hunian sehat, rumah-rumah di Sentosa Park didesain dengan konsep cross ventilation (ventilasi lintas) dan wind shaft. Ventilasi lintas merupakan system sirkulasi aliran udara lintas yang konstan dari satu jendela ke jendela lain yang berjarak paling jauh dari rumah.
Sistem itu tidak hanya menghasilkan aliran udara yang alami, lebih dari itu juga bisa bertindak sebagai pendingin alami yang bisa meminimalisir penggunaan AC di dalam rumah. Sementara dalam konsep wind shaft, diciptakan pertukaran udara dan panas dari bawah ke lantai atas.
Konsep Outdoor to indoor pada hunian ini akan menghadirkan kesan outdoor dalam konsep ruang hunian. Lay out yang dinamis dan adaptif untuk mengakomodasi aktifitas baru di masa pandemi ini.
Ruang tamu dan dapur yang kolaboratif tanpa pemisah dinding, sehingga penghuni rumah mudah berinteraksi. Sentosa Park juga menghadirkan sebuah taman yang sangat luas bagi seluruh penghuni yang dilengkapi berbagai fasilitas baik bagi anak-anak hingga manula.
"Kami mengharapkan penerapan konsep ini dapat menjawab kebutuhan konsumen yang harus beradaptasi dalam kebiasaan "new normal" seperti sekarang ini dan menjadi trend baru konsep hunian di Indonesia," ujar Richard.
Dengan harga yang sangat terjangkau, menurut Richard, Sentosa Park adalah pilihan yang sangat masuk akal untuk mendapatkan produk hunian berkualitas di masa new normal ini. Saat ini juga waktu yang tepat untuk membeli produk properti.