Realisasi FLPP 2020 Baru 83%, Habiskan Rp 8,7 T

Realisasi FLPP 2020 Baru 83%, Habiskan Rp 8,7 T

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 14 Sep 2020 20:45 WIB
Bank Tabungan Negara (BTN) kembali dipercaya untuk menjadi pemimpin penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2020.
Foto: dok. Bank BTN
Jakarta -

Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto memaparkan bahwa hingga kini realisasi program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan alias FLPP sudah mencapai 83,62% dari target yang ditetapkan.

Tepatnya, Eko menjelaskan per 8 September sudah terealisasi sebanyak 85 ribu unit dari target 102 ribu unit.

"Posisi saat ini Bapak-Ibu per 8 September 2020 FLPP sudah terealisasi sebanyak 85.712 dari target 102.500 unit," ujar Eko dalam rapat kerja bersama DPR yang disiarkan pada akun Facebook Komisi V DPR, Senin (14/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu jumlah anggaran yang disiapkan pada target tersebut sebanyak Rp 11 triliun. Sementara yang sudah direalisasikan sebesar Rp 8,7 triliun.

Kemudian, Subsidi Selisih Bunga (SSB) yang merupakan salah satu stimulus fiskal dari pemerintah hingga kini baru 6,36% penyalurannya. Rincinya baru tersalurkan 11.127 unit atau setara dengan Rp 4,22 miliar dari target 175 ribu unit atau setara dengan Rp 788 miliar.

ADVERTISEMENT

Kemudian ada juga stimulus fiskal berbentuk Subisidi Bantuan Uang Muka (SBUM) yang sudah tersalurkan pada 11.127 unit rumah atau setara dengan Rp 44,87 miliar. Sementara itu targetnya tersalur pada 175 ribu unit dengan anggaran Rp 712 miliar.

Kemudian, ada juga Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) yang terealisasi sebanyak 219 unit dari target 9.500 unit. Anggaran yang sudah dikeluarkan sebesar Rp 8,7 miliar dari total yang disiapkan Rp 380 miliar.

Eko juga memaparkan di tahun 2021, pemerintah akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 16,66 triliun untuk program FLPP. Program ini disiapkan untuk 157.500 unit rumah.

"Di 2021 alokasi anggarannya untuk FLPP dianggarkan sebesar Rp16,66 triliun," ungkap Eko.

Pemerintah juga menyiapkan anggaran untuk SBUM sebesar Rp 630 miliar yang diperuntukkan bagi 157.500 unit rumah. Sementara itu, untuk program BP2BT disiapkan anggaran Rp 1,59 triliun untuk 39.996 unit rumah.




(dna/dna)

Hide Ads