Lahan Terdampak Proyek Tol Yogyakarta-Solo Dipasangi Poster

Lahan Terdampak Proyek Tol Yogyakarta-Solo Dipasangi Poster

Achmad Syauqi - detikFinance
Jumat, 01 Jan 2021 12:55 WIB
tol yogakarta-solo
Foto: Achmad Syauqi
Klaten -

Lahan terdampak proyek tol Yogyakarta-Solo di beberapa lokasi di Klaten dipasang poster. Tidak diketahui siapa yang memasang poster tersebut, tetapi diduga terkait ganti rugi lahan.

Pantauan detikcom di lokasi, poster terpasang di sawah tepi Jalan Penggung - Jatinom, Desa Tarubasan dan Jalan Karanganom - GOR. Ada lima poster besar bertiang bambu di dua lokasi itu.

Poster itu bertuliskan 'Kami Mohon Transparansi Harga Terdampak Tol, Tanah Ini Hasil Jerih Payah Kami, Kami Tidak Berniat Menjual Tanah Tapi Demi Kepentingan Umum Kami Rela Tapi Hargai Pengorbanan Kami' dan lainnya. Poster lainnya juga dipasang di Jembatan Kadirejo, Desa Karanganom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang warga Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom, Giono mengatakan proyek tol di desanya menerjang banyak sawah milik warga. Sampai saat ini belum jelas nilai ganti ruginya.

"Saya juga heran, nilai ganti ruginya berapa saja belum jelas tapi sawah sudah dipasang patok. Mestinya kan jelas dulu harganya," kata Giono kepada detikcom, Jumat (1/1/2021).

ADVERTISEMENT

Dituturkan Giono, sawahnya juga terkena proyek tersebut seluas 65 meter persegi. Namun selaku petani belum diajak bicara soal harganya. "Kena cuma 65 meter tapi mau diganti berapa belum tahu. Sawah samping saya ada yang kena cuma beberapa meter tapi ada yang kena pas di tengahnya," sambung Giono.

Sementara itu Sekretaris Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom, Basuki mengatakan di desanya ada sekitar 100 bidang lahan milik warga yang kena. Namun nilai ganti ruginya belum diketahui. Menurut Basuki, pemerintah desa tidak mengetahui yang memasang poster tersebut siapa. Tapi dia menduga adalah warga yang kena jalan tol.

"Kami tidak tahu. Mungkin warga yang kena sebab mendengar desas - desus soal harganya jadi terus terang kita tidak tahu masalahnya," ungkap Basuki.

Dikatakan Basuki, lahan di desanya yang terkena proyek tol semua lahan sawah. Tidak ada rumah atau fasilitas umum yang terdampak. "Fasilitas umum dan rumah tidak ada yang kena. Tapi sampai saat ini musyawarah soal harga juga belum ada," lanjut Basuki.

Di Desa Tambakan, Kecamatan Jogonalan warga juga memasang poster di lapangan. Isinya warga tidak menolak jalan tol tapi lapangan desa harus diganti. Muryanto, koordinator warga Kadus 3 Desa Tambakan mengatakan warga minta sisa tanah kas yang terdampak tol dikembalikan semula. Termasuk untuk ganti lapangan.

"Masalah nanti lapangan ukurannya tidak standar itu nanti kami tidak peduli. Yang penting kembali jadi lapangan," kata Muryanto pada wartawan di lapangan.

Aspirasi warga itu, ucap Muryanto sudah disampaikan ke kepala desa. Termasuk untuk dibawa ke musyawarah desa sebab lapangan itu banyak fungsinya.

"Lapangan itu banyak manfaatnya termasuk SMP itu bisa di dekat sini karena ada lapangan. Saat hari besar dan hari raya juga digunakan dan saat ini dipakai untuk sekolah sepak bola (SSB)," lanjut Muryanto.

Staf PPK Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan Tol Yogyakarta-Solo, Christian Nugroho mengatakan sudah mengetahui pemasangan itu. Diduga warga memasang aspirasi setelah ada harga di desa lain.

"Iya sudah beberapa saat pasangnya setelah tahu proses dari desa lain, baik Desa Kahuman atau Kapungan. Soal aspirasi itu nanti BPN yang menindaklanjuti selaku pelaksana pengadaan tanah," jelas Christian.


Hide Ads