Permintaan KPR di AS Melonjak, Bank of America Siapkan Rp 210 T

Permintaan KPR di AS Melonjak, Bank of America Siapkan Rp 210 T

Danang Sugianto - detikFinance
Minggu, 07 Feb 2021 19:44 WIB
TALLADEGA, AL - MAY 05:  A giant American Flag waves above the track during the NASCAR Sprint Cup Series Aarons 499 at Talladega Superspeedway on May 5, 2013 in Talladega, Alabama.  (Photo by Tom Pennington/Getty Images)
Foto: Tom Pennington/Getty Images
Jakarta -

Bank of America Corp menyatakan mereka akan menginvestasikan US$ 15 miliar atau setara Rp 210 triliun dalam inisiatif proyek perumahan yang terjangkau selama lima tahun ke depan. Angka itu tiga kali lipat lebih besar dari komitmen perusahaannya.

Melansir Reuters, pada 2019, bank sebagai pemberi pinjaman AS terbesar kedua itu mengatakan akan menyalurkan US$ 5 miliar kepada 20.000 masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapatkan hunian.

"Saya senang untuk mengatakan bahwa kami telah mencapai lebih dari itu dan kami telah melakukan lebih dari US$ 5 miliar untuk membantu menciptakan 21.000 pemilik rumah baru untuk komitmen tersebut," kata Presiden Bank of America Steve Boland.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara komitmen pembiayaan US$ 15 miliar yang baru ditargetkan untuk menjangkau 60.000 pembeli rumah baru termasuk untuk pembiayaan uang muka.

Permintaan KPR di AS semakin kuat karena dipicu oleh tren suku bunga yang rendah selama pandemi. Pihak bank juga melipatgandakan jumlah petugas pinjaman untuk membantu menemukan pelanggan baru.

ADVERTISEMENT

Tahun lalu, bank juga mendapat lampu hijau untuk mulai membayar agensi yang menyarankan pembeli rumah yang kesulitan untuk mendapatkan referensi setelah regulator melonggarkan aturan. Aturan yang dimaksud adalah pelarangan suap antara agensi tersebut dan pemberi pinjaman yang dapat meningkatkan biaya untuk membeli rumah.

Pengumuman komitmen pembiayaan KPR itu juga muncul dengan latar belakang meningkatnya seruan dari pemerintah AS agar mengatasi kekurangan pasokan perumahan, khususnya yang terjangkau karena melonjaknya pengangguran. Masalah ini juga menjadi perhatian utama Presiden Joe Biden, yang memasukkan rencana perumahan senilai US$ 640 miliar dalam kampanyenya.




(das/dna)

Hide Ads