Baru-baru ini desain Istana Negara di Ibu Kota Baru, Kalimantan Timur jadi perbincangan netizen. Desain Istana itu kabarnya sudah disetujui oleh Pemerintah Joko Widodo.
Awalnya, desain itu diunggah oleh akun Instagram milik Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa, namun kini telah dihapus. Pada unggahan Suharso, tampak bangunan Istana Negara yang baru berbentuk burung garuda. Desain itu merupakan karya seniman asal Bali, I Nyoman Nuarta.
Lalu, desain itu pun menimbulkan polemik di tengah netizen terutama netizen di media sosial Twitter. Beberapa netizen tampak tak sepakat dengan desain tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu akun sampai membuat thread yang mengkritik desain Istana Ibu Kota Baru berbentuk Burung Garuda tersebut. Thread itu diberi tema
"Desain gedung istana baru kita di Kaltim !
"simbol ketidak majuan peradaban bangsa Indonesia"
-a Thread"
Dalam salah satu thread tersebut, desain Ibu Kota Negara itu dinilai seperti kembali ke zaman arsitektur post-modern.
"Kalao menurut teorinya
Balik ke jaman Arsitektur post-Modern bagaimana "bungkus" lebih bicara dari pada "isi"," tulis @wazidkautsar di akun pribadinya dikutip detikcom, Kamis (1/4/2021).
Ada juga netizen yang menilai desain Istana Negara berbentuk Burung Garuda itu seperti desain panggung DWP.
"Tiap liat foto rancangan design istana negara yang baru, selalu mikir mirip stage garuda DWP," tulis akun @nbzhr.
Netizen lainnya menilai desain berbentuk Burung Garuda itu disebut tidak cocok untuk sebuah bangunan istana negara.
"Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada designer. Saya sebagai masyarakat awam berpendapat design ini kurang cocok untuk jadi istana negara. Kurang elegan," tulis @AngelaAlenga
Beberapa netizen lebih suka dengan desain hasil sayembara ketimbang desain Burung Garuda tersebut.
"Bagusan bangunan istana negara dari pemenang sayembara deh. Walaupun ga secara terang terangan gambarin garuda kaya landmark, tapi lebih ikonik dan kesan Indonesianya dapet banget," tulis @asharkh_
(dna/dna)