Basuki Usul Bantuan Bayar Rumah Naik Jadi Rp 28,2 T Tahun Depan

Basuki Usul Bantuan Bayar Rumah Naik Jadi Rp 28,2 T Tahun Depan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 02 Jun 2021 13:22 WIB
Foto aerial perumahan subsidi di Kelurahan Pesurungan, Tegal, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2020). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerjasama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai penyalur KPR Subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), mengalokasikan anggaran untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2020 sebesar Rp11 triliun untuk memfasilitasi 102.500 unit rumah. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/pd.
Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Jakarta -

Kementerian PUPR akan menganggarkan lebih banyak bantuan pembiayaan perumahan di tahun 2022. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan anggaran pembiayaan perumahan diusulkan naik menjadi Rp 28,2 triliun.

Dia mengatakan tahun ini, anggaran pembiayaan perumahan hanya mencapai Rp 19 triliun. Naiknya anggaran ini bertujuan membiayai 1,16 juta unit rumah.

"Kalau tahun ini ada Rp 19 triliun, maka untuk tahun 2022 bantuan pembiayaan perumahan diperbesar menjadi Rp 28,2 triliun dengan target 1.169.945 unit rumah," papar Basuki dalam rapat dengan Komisi V DPR, Rabu (2/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam paparannya, dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dianggarkan mencapai Rp 23 triliun untuk 200 ribu unit rumah. Lalu, anggaran Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) diusulkan sebesar Rp 1,6 miliar untuk 42 unit.

Lalu ada juga usulan untuk program subsidi selisih bunga (SSB) mencapai Rp 4,39 triliun untuk 769.903 unit rumah. Kemudian, yang terakhir untuk anggaran program Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) mencapai Rp 812 miliar untuk 200 ribu unit rumah.

ADVERTISEMENT

Kemudian, Kementerian PUPR juga menganggarkan Rp 5 triliun untuk penyediaan perumahan lewat Ditjen Perumahan di tahun 2022.

Sebanyak Rp 1,5 triliun di antaranya akan digunakan untuk membangun 1.963 rumah susun yang diperuntukkan untuk masyarakat menengah ke bawah, pekerja, aparatur sipil negara, hingga lembaga pendidikan keagamaan yang berasrama.

"Lalu ada pembangunan rumah khusus sebanyak 2.481 unit, anggarannya Rp 420 miliar. Ini untuk masyarakat terdampak program pemerintah, bencana alam, dan konflik sosial," ungkap Basuki.

Lalu ada rumah swadaya 101 ribu unit, anggarannya sebesar Rp 2,3 triliun. Lalu, rumah umum dan komersial dianggarkan Rp 200 miliar untuk membangun prasarana dan sarana umum pada 20.500 unit perumahan bagi MBR. Sisanya, untuk dukungan manajemen sebesar Rp 580 miliar.

Tonton juga Video: TNI AD-BTN Teken MoU Pembiayaan Perumahan Prajurit

[Gambas:Video 20detik]



(hal/das)

Hide Ads