Teknologi jaringan internet saat ini baru menapaki 5G yang telah datang di berbagai negara, termasuk Indonesia. Budiman Sudjatmiko, inisiator Bukit Algoritma mengatakan pihaknya justru sudah memiliki sumber daya manusia untuk meriset teknologi 6G!
Hal ini dipaparkan Budiman kepada awak media usai melalukan Groundbreaking pembangunan Bukit Algoritma bersama Direktur Utama Amarta Karya Nikolas Agung dan Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari Dhanny Handoko.
Menurut Budiman selain teknologi futuristik yang akan dihadirkan di lahan seluas 888 hektar. Pembangunan Bukit Algoritma sendiri dilakukan dalam tiga sesi, yakni tahun 2021 - 2024, sesi dua tahun 2024 - 2027 dan sesi terakhir 2027 - 2031.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan membawa ke riset-riset kesehatan riset bisnis teknologi kesehatan, akan menjadi prioritas. Teknologi berkaitan dengan riset nano teknologi yang akan dimulai dengan riset kesehatan itu pertama nanti ujungnya tahap kedua kita membangun future villages. Desa masa depan seperti apa, akan seperti itu," kata Budiman, Rabu (9/6/2021).
Soal jaringan 6G, Budiman mengklaim sudah memiliki sumber daya manusia Indonesia yang saat ini berada di Inggris dan melakukan riset terkait jaringan internet super cepat tersebut.
"Kita sudah ada sumber daya manusia Indonesia yang lama di Inggris sudah riset 6G dan akan pertama kali diterapkan di Indonesia. Yang meriset 6G ini orang Indonesia asli," imbuhnya.
Budiman mengatakan dengan teknologi 6G itu, ada banyak yang bisa dilakukan ketika melalukan pertemuan online dan tidak sekedar melihat dan mendengar tapi juga bisa mencium dan merasakan.
"Anda tahu 6G kalau ada pakai zoom parfum anda bisa kecium oleh saya. Seandainya (komunikasi) di Sukabumi saya ada di Cilacap kampung saya atau di Bpgor parfum anda ketahuan. Jadi kalau anda selama ini zoom enak-enakan ikut zoon enggak usah mandi cuci muka aja, besok kalau zoom pakai 6G ketahuan kamu belum mandi dan belum sikat gigi," ucap Budiman.
"Jadi besok zoom dengan 6G aroma makanan kopi itu bisa dikirim ke jarak jauh, bahkan juga dengan 6G bisa terasa sentuhan fisik saya dengan anda. Kita bisa merasakan sentuhan fisik, itulah kekuatan 6G yang sekarang sedang riset di Inggirs dan kebetulan teman kita orang Indonesia di Inggris memilih pulang ke Indonesia karena sudah mencuri ilmu dari Inggris dan diterapkan 6G di kawasan Bukit Algoritma dan hal-hal futuristik kita akan terapkan disini," sambungnya.