Terpisah, Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti (ADCP), Rizkan Firman menyatakan, perusahaannya sedang gencar mengembangkan properti berbasis TOD. Pengembang properti berbasis transportasi massal pertama dan terbesar di Indonesia tersebut memiliki portofolio kuat dari proyek TOD baik eksisting maupun baru yang terletak di 7 dari 17 stasiun LRT Tahap I di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Seluruh kawasan itu memiliki total unit lebih dari 54 ribu unit, dengan landbank sebesar 140 hektar, yaitu LRT City Bekasi - Eastern Green, LRT City Bekasi - Green Avenue, LRT City Jatibening, LRT City MTH, LRT City Tebet, LRT City Ciracas, LRT City Cibubur, LRT City Sentul, Adhi City Sentul, serta Member of LRT City - Grand Central Bogor, Member of LRT City - Cisauk Point, Member of LRT City - Oase Park.
Saat ini berbagai proyek properti TOD ADCP berada di posisi yang tepat bagi masyarakat untuk mendapatkan manfaat dari pengoperasian jalur LRT secara komersial pada Juni 2022 (Cibubur - Cawang, Cawang - Dukuh Atas, Cawang - Bekasi Timur).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengembangan ADCP lainnya juga terletak pada titik utama sistem Commuter Line dan Bus Rapid Transport (BRT) di mana kedua sistem transportasi tersebut beroperasi aktif," jelas Rizkan.
Dia berharap, keberadaan hunian yang dekat dengan akses transportasi publik akan turut membantu masyarakat mengurangi biaya mobilitas, mengurai kemacetan di wilayah Jabodetabek, sekaligus menekan tingkat polusi udara. Dengan demikian, kondisi sosial ekonomi masyarakat akan turut meningkat dan berbagai program pemerintah menyelesaikan masalah transportasi akan efektif.
(dna/dna)