Ibu Kota Jadi Pindah, Aset yang di Jakarta buat Apa?

Ibu Kota Jadi Pindah, Aset yang di Jakarta buat Apa?

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 10 Sep 2021 17:34 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati pastikan ekonomi nasional resmi resesi pada kuartal III-2020. Hal itu menyusul revisi proyeksi yang dilakukan Kementerian Keuangan.
Ibu Kota Jadi Pindah, Aset yang di Jakarta buat Apa?
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur akan terus berlanjut. Saat ini Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sedang melakukan pemetaan terkait pemanfaatan aset Kementerian dan Lembaga (K/L).

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Rionald Silaban mengatakan belum ada kepastian dan belum ada proses yang berlangsung terkait pemanfaatan aset. Hingga saat ini juga belum ada K/L yang menyerahkan asetnya.

"Kita akan sesuai sequence, tapi sampai saat ini dari K/L belum ada yang resmi. Jadi biasanya, menurut kita itu nanti setelah pindah, baru kemudian akan ada proses di mana pengguna barang menyerahkan kepada kami sebagai pengelola barang," ujar Rionald dalam bincang bareng DJKN secara virtual, Jumat (10/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rionald menyebut jika memang nantinya K/L dipindah, belum tentu aset yang ada saat ini tak lagi digunakan.

"Jadi dugaan kami nanti setelah kepindahan berlangsung, barulah pengguna barang akan diskusi dengan kami sebagai pengelola barang mengenai aset-aset yang mereka tinggalkan. Itu juga nggak berarti kalau terjadi pemindahan, gini, kita nggak bisa berasumsi secara pasti ketika pindahan maka pengguna nggak butuh," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Lihat juga video 'Jokowi Berencana Serahkan Surpres RUU Ibu Kota Baru ke DPR':

[Gambas:Video 20detik]



Lanjut ke halaman berikutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Barang Milik Negara Encep Sudarwan mengatakan pemanfaatan aset terus dikaji. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemprov DKI untuk menyesuaikan dengan tata ruang di Jakarta.

"Sedang kaji aset ini bagusnya diapain, mekanismenya apa, investornya dari mana, dan berapa kira-kira perolehan rupiahnya. Ini sedang dikaji terus karena ada ribuan dan kami koordinasi dengan Pemprov DKI tentang tata ruang, karena harus sinkron kami jadiin apa nanti tata ruang di DKI jadi apa," jelasnya.

Dia mengaku proses ini memang terkendala karena adanya pandemi COVID-19. Meski begitu, dia memastikan pemetaan terkait pemanfaatan aset hingga saat ini tetap berjalan.

"Kami terus bekerja, di DKI ini kan aset sudah kita pilah satu-satu ini bagusnya jadi apa, ini jadi apa, itu sudah ada kajian, memang agak terganggu karena COVID kemarin. Kalau duluan yang pindah (siapa), nanti ada resmilah pengumuman, apakah langsung dimanfaatkan, jadi itu satu kawasan," tandasnya.


Hide Ads