Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) tengah dikembangkan. Kawasan ini diproyeksikan bisa jadi salah satu proyek strategis nasional yang bisa mengakselerasi pertumbuhan dan pemulihan ekonomi.
Hal itu disampaikan Staf Khusus Kemnaker RI Caswiyono Rusydie Cakrawangsa.
"Penting untuk kita melakukan kolaborasi dukung KITB untuk wujudkan pusat pelayanan ketenagakerjaan terpadu yang bisa berdampak pada percepatan pada pemulihan dan tumbuhnya ekonomi nasional," kata Caswi dalam keterangannya, Selasa (30/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah meminta agar stakeholder, pemerintah daerah, industri, investor perbankan, akademisi, dan masyarakat agar bahu membahu mendukung proyek strategis nasional tersebut.
"Semua elemen harus melakukan kolaborasi dan sinergi untuk mendukung seluruh Kawasan industri yang sangat besar ini," ujarnya.
Dia menuturkan, kawasan ini juga akan memberikan dampak luas bagi masyarakat. Khususnya masyarakat lokal agar tidak hanya menjadi penonton tapi juga menjadi bagian dari pertumbuhan kawasan industri.
"Niat baiknya adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan memastikan semua orang bisa bekerja, mengatasi pengangguran, dan bagaimana juga masyarakat lokal khususnya juga bisa merasakan positifnya. Pengangguran di sana terserap," ungkapnya.
Untuk itu, kompetensi SDM harus dikedepankan agar dapat menyerap sumber daya sesuai dengan kompentensi yang dibutuhkan. Menurutnya, perlu ada pelatihan bagi masyarakat yang tidak kompeten di bidang industri.
"Maka itulah peran dari pelatihan ketenagakerjaan, setelah dilatih tidak cukup, karena industri membutuhkan pengakuan kompetensi adalah sertifikasi. Di sini saya undang badan sertifikasi nasional yang tugasnya adalah memastikan proses sertifikasi itu terjadi di Kawasan industry agar industri mendapatkan orang orang terbaik," paparnya.
Sekedar informasi, KIT Batang ini merupakan proyek strategis nasional yang didukung oleh pemerintah yang terletak di Jawa Tengah dengan total area 4.300 ha. Kawasan industri tersebut terbagi dalam 3 cluster (industrial area & township 3.100 ha dan 800 ha serta cluster Recreational Estate & Township 400 ha).
Rencananya, di kawasan tersebut akan segera dibangun fasilitas penunjang. Salah satu Developer anak Perusahaan BUMN yaitu PT PP Properti Tbk ( PPRO) telah melakukan penandatanganan MOU kerjasama dengan Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang) dalam pengembangan kawasan township, commercial dan supporting facilites.
(zlf/zlf)