Canggih! Kementerian PUPR Mau Bikin Rumah Pakai Teknologi 3D Printing

Canggih! Kementerian PUPR Mau Bikin Rumah Pakai Teknologi 3D Printing

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 22 Jan 2022 21:00 WIB
Kini membangun rumah tidak harus lama. Sebuah perusahaan di San Francisco bisa membangun rumah hanya dalam waktu 24 jam.
Ilustrasi/Foto: Pool
Jakarta -

Pembangunan rumah khusus akan menggunakan metode digital untuk melaksanakan teknologi industri 4.0. Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR tahun 2022 ini akan menerapkan teknologi 3D Printing dalam pembangunan rumah khusus.

Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto menerangkan pada 2021 Kementerian PUPR bersama mitra terkait telah melakukan uji coba pembangunan uji coba 3D Printing Rumah Tapak di Yogyakarta mulai 12-31 Januari 2021.

Berdasarkan data yang dimilikinya, memasuki era Industri 4.0 di Indonesia akan ada sekitar 23 juta pekerjaan yang ada saat ini akan digantikan secara otomasi pada 2030 mendatang. Namun demikian, akan ada 27 hingga 46 juta pekerjaan baru dan 10 juta diantaranya adalah jenis pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini tidak berarti kehadiran AI, drones, dan robotics akan menggantikan peran manusia seluruhnya, justru akan menjadi tantangan agar para insinyur dan pekerja konstruksi terus meningkatkan kompetensinya.

"Industri konstruksi merupakan industri yang masih rendah dalam proses digitalisasinya (smart construction). Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor terutama kemampuan digital yang masih rendah," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/1/2022).

ADVERTISEMENT

Rendahnya digitalisasi dalam sektor konstruksi disebabkan salah satunya oleh kondisi kurangnya sumber daya manusia (SDM) khususnya tenaga Insinyur.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Dari total tenaga kerja konstruksi di Indonesia sejumlah 8,2 juta orang, di antaranya merupakan SDM kurang memiliki keahlian. Saat ini Indonesia berada di posisi terendah dalam pemenuhan kebutuhan Insinyur dari beberapa negara di ASEAN.

Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR dalam penyelenggaraan program pembangunan infrastruktur tahun 2020-2024 pada sektor perumahan mentargetkan pembangunan 51.340 unit rumah susun, 10.000 unit rumah khusus, 813.660 unit rumah swadaya, 262.345 unit PSU perumahan.

"Untuk mencapai target Program Perumahan tersebut kami membutuhkan insinyur yang tersertifikasi," terangnya.

Direktorat Jenderal Perumahan akan mengevaluasi bahwa pembangunan perumahan tidak hanya satu juta rumah namun bisa melebihi yakni sekitar 1,5 hingga 2 juta rumah per tahun. Hal itu dikarenakan menyesuaikan dengan backlog yang terus bertambah per tahun nya.

Sesuai agenda prioritas yang utama adalah pembangunan SDM , pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, birokrasi, dan transformasi ekonomi. Hal ini juga sesuai arahan Menteri PUPR bahwa Kementerian PUPR akan melakukan terobosan dalam percepatan pembangunan infrastruktur, diantaranya mendukung industrialisasi 4.0.

"Kami ingin mendorong pengembangan skema pembiayaan kreatif, pengembangan SDM, penyelesaian tugas khusus, dan dukungan terhadap mitigasi bencana, rehabilitasi dan rekonstruksi," terangnya.


Hide Ads