Pada kesempatan tersebut, Faisal juga bercerita mengenai alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulanya percaya diri ibu kota baru tidak menggunakan APBN.
"Itu gara-gara pengambilan keputusannya dilandasi oleh pembisik. Jadi pembisik yang dibawa ke istana oleh siapa, saya nggak tahu, investor bilang ke Pak Jokowi bahwa saya siap dana US$ 100 miliar," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Faisal, dana tersebut sangat besar dan kemungkinan cukup untuk pembangunan ibu kota baru. Perkataan Faisal Basri ini berdasarkan informasi dari seorang Wakil Menteri. "Ini seorang Wakil Menteri yang cerita ke saya, saya bukan mengada-ada," ujarnya.
Namun, diketahui ada syarat di balik uang tersebut. Persyaratan tersebut yakni negara harus menghadirkan 5 juta penduduk. Menurut Faisal, 5 juta orang ini membutuhkan rumah, sekolah, perkantoran, dan lain-lain di mana investor itu yang menentukan dan membangun.
"Akhrinya Pak Jokowi sadar, 'Oh iya ya nggak boleh begini dong'. Makanya muncullah dana dari APBN itu," ujarnya.
(acd/hns)