Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini membagikan 600 sertifikat tanah ke warga Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Pembagian diwakili oleh 200 masyarakat yang hadir secara langsung.
"Hari ini diserahkan 600 sertifikat, 400 sertifikat program PTSL dan 150 sertifikat program redistribusi tanah," kata Jokowi yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (3/2/2022).
Jokowi berpesan agar masyarakat menjaga sertifikat tanah yang telah dimiliki karena itu merupakan bukti hak atas tanah sebagai kepastian hukum. Jika tidak memiliki pegangan itu, maka suatu saat bisa saja direbut oleh orang yang mengaku-ngaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kalau ada sengketa, bapak/ibu pegang ini sudah tenang. Ada orang datang 'Pak ini lahan saya, tanah saya' 'ndak ini buktinya'. Luasnya ada di sini, nama pemilik ada di sini, sudah, rampung," tuturnya.
Dikarenakan nilainya sangat berharga, Jokowi menyarankan agar sertifikat tanah disimpan di tempat yang paling aman dan difotokopi sebagai salinan.
"Ini sertifikat barang yang sangat berharga, simpan di tempat yang paling aman tapi difotokopi dulu. Satu simpan di lemari, satu simpan di laci. Hilang fotokopinya nggak apa masih ada asli, hilang aslinya masih ada fotokopi ngurus ke kantor BPN lebih mudah karena sudah difotokopi kalau misalnya ada banjir, kebakaran," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil menjelaskan di Kabupaten Dairi sudah ada 77.647 sertifikat tanah yang diterbitkan. Masih ada lagi puluhan ribu tanah yang belum bersertifikat dan ditargetkan rampung 2025.
"Seluruh Dairi hari ini sudah 77.647 sertifikat yang telah diterbitkan. Masih banyak, masih perlu dilanjutkan lagi mungkin sekitar 50.000 bidang lagi mudah-mudahan 2025 target Bapak (Jokowi) bisa kita selesaikan," imbuhnya.
Di seluruh Sumut, diperkirakan ada 6.640.000 bidang tanah dan yang sudah bersertifikat sebesar 4.118.000 bidang tanah. "Sisanya kita akan targetkan bisa selesai sesuai dengan target yang ditetapkan," tandasnya.
(aid/ara)