Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengungkap rencana awal pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru ke Kalimantan Timur pada semester I-2024. Rencananya disebut pada 16 Agustus 2024.
Melihat rencana tersebut, artinya tersisa dua tahun lagi untuk merancang sekaligus membangun ibu kota baru. Lantas, apakah cukup rentah waktu 2 tahun ini pembangunan kawasan IKN akan selesai?
Perancang Desain Kawasan Istana Negara IKN, Nyoman Nuarta mengatakan waktu dua tahun itu cukup untuk pembangunan kawasan IKN, khususnya istana negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau seandainya kalau yang mengerjakan gedung garuda misalnya saya diperintahkan. Saya yakin bisa. Saya kira yang sulit itu, yang lain kan kerjaan biasa," katanya dalam program Ask d'Boss detikcom.
Meskipun proyek pembangunan kawasan IKN ini harus bergantung dengan pemenang dari tender, Nyoman mengaku siap jika ditunjuk untuk mengerjakan pembangunan istana negara di IKN.
"Tergantung pemenang tendernya. Ya kita segala macam sudah kita persiapkan sesuai pengalaman kita. Pengalaman struktur yang paling rumit itu GWK, di samping uangnya tidak ada, itu memang berat," jelasnya.
"Menurut saya kalau segala macam lancar kalau pekerjaan saya. Kalau misalnya saya ditunjuk itu beres. Kalau kita kan nggak ada harus menunggu uang muka. Kalau ada perintah, jalan," tambahnya.
Nyoman mengatakan ada salah satu masalah dalam pembangunan IKN nantinya yakni pengiriman logistik atau biaya angkut material dari Jakarta ke IKN disebut sangat mahal. Nyoman mengungkap dari hasil surveinya untuk satu truk Rp 50 juta.
"Iya logistik karena terlalu mahal. Kemarin kita sudah survei satu truk itu Rp 50 juta. Jadi saya berpikir, kalau kita mengerjakan lebih bagus kita membeli truknya mungkin Rp 1 miliar. Lebih efisien karena sewa menyewa itu mahal. Ini hitung-hitungannya supaya membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih murah karena di situ kan belum ada," jelasnya.
Terlebih, usulan bahan struktur gedung istana negara perlu menggunakan struktur yang berkualitas. Hal ini dilakukan agar ke depannya menghemat biaya untuk membersihkan istana negara.
"Karena kita membutuhkan teknologi modern. Karena kita ingin strukturnya dari baja tahan karat, struktur kulit gedung gitu dari bahan free maintenance. Merawat Gedung Istana kan tidak setiap saat, ada tamu kita berhenti. Nggak bisa ini, agar tidak perlu seperti itu," imbuhnya
Tonton juga Video: Nyoman Nuarta: Menangkis Badai Kritik Desain Istana IKN