Pengamat Properti Ali Tranghanda mengatakan, peningkatan harga properti sangat tergantung dari lokasi, termasuk didalamnya jaringan infrastruktur baik eksisting maupun rencana.
"Arah perkembangan sebuah wilayah juga menentukan pergerakan harga yang ada," kata Ali saat dihubungi detikcom (11/3/2022).
Sejalan dengan Ali, Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto juga mengatakan, faktor utama peningkatan harga akan dipacu oleh aksesibilitas dan fasilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di daerah pinggiran nggak ada infrastruktur yang memadai, ya akan sulit bagi rumah itu harganya naik. Kenaikan harga juga dipacu karena tersedianya banyak fasilitas yang bisa menunjang kehidupan masyarakat sehari-hari," jelasnya saat dihubungi detikcom (11/3/2022).
Ferry juga menambahkan, potensi kenaikan harga rumah juga bisa dilihat, dari apakah rumah tersebut berada disuatu cluster yang memang tertata dengan bagus atau tidak.
"Potensi kenaikan yang paling tinggi itu adalah manakala, pendukung-pendukung (akses dan fasilitas) tersebut belum jadi atau belum terlihat wujudnya, tapi sudah pasti akan ada disitu, karena kalau pendukung sudah jadi, otomatis kita belinya juga udah mahal," tambahnya.
Adanya jalan tol Cilincing-Cibitung dan tol JORR 2 yang saat ini masih dalam proses pembangunan itu, telah menjadi faktor pemicu kenaikan harga properti di daerah Cibitung kedepannya.
Bagaimana prospek investasi rumah untuk masa mendatang?
"Rumah masih akan menjadi primadona ke depan, saat ini pasar masih bergerak ke segmen menengah atas, namun diperkirakan pasar akan kembali gemuk di segmen menengah seiring dengan meredanya pandemi dan meningkatnya daya beli di segmen ini," jelas Ali.
Dari ulasan di atas, bisa menggambarkan bahwa Cibitung bisa menjadi wilayah yang patut diperhitungkan untuk dijadikan pilihan untuk tempat hunian hingga investasi.
(dna/dna)