Pemerintah tengah gencar melakukan persiapan pembangunan ibu kota negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur. Setelah Undang-undang (UU) Ibu Kota Negara diresmikan, pemimpin IKN Nusantara juga sudah dilantik.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan pihaknya akan membangun kota yang mengedepankan keberlanjutan. Dia bilang porsi hutan yang dipakai untuk pembangunan nantinya hanya 30%, sementara sisanya dibiarkan menjadi lahan hijau.
"Kita pertahankan hutannya. Hanya 30% yang dibangun. Nanti kita kontrol emisinya, sehingga ada nett zero antara yang diserap dan lingkungan yang terbangun," katanya dalam diskusi dengan Transmedia, Kamis (17/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menggambarkan proyeksi pembangunan IKN akan seperti Bhutan, sebuah negara kecil di Asia Selatan. Bhutan adalah salah satu negara paling hijau di dunia. Negara ini kebalikan dari banyak negara yang berjuang untuk mengurangi emisi karbon mereka, di mana Kerajaan Bhutan sudah negatif karbonnya.
"Saya pernah berpikir kalau misal negatif karbonnya, lebih banyak yang diserap ketimbang emisi kayak Bhutan. Kita ingin terapkan satu balance sheet untuk nature," katanya.
Hal yang sama disampaikan oleh Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe. Dia bilang Bhutan menjadi contoh paling pas dalam pendekatan pembangunan IKN Nusantara.
"Benchmark yang mendekati ini di Bhutan yang selaras alam dan manusianya. Belum ada kota lain di dunia yang kotanya 70% hijau. Kita akan kembalikan kawasan cagar alam dan konservasi menjadi lebih hijau," katanya dalam kesempatan yang sama.
Namun demikian Dhony mengatakan sebenarnya belum ada satupun kota di dunia yang perbandingan kota dan alamnya 30:70. Dengan perbandingan seperti ini, nantinya emisi karbon diharapkan malah negatif.
"Kita ingin tunjukkan RI itu bangsa besar. Hutan tropis kita salah satu yang terbesar di dunia. Bagaimana hutan ini dikawinkan dengan urban. Ini akan menunjukkan keajaiban baru. Ini akan jadi kota yang sustain. Serapannya akan lebih tinggi daripada emisinya," katanya.
Simak Video: Temui Kejagung, Kepala IKN Ingin Adanya Integrasi