Ada opsi baru dalam rangka mencari pendanaan untuk ibu kota negara (IKN) Nusantara. Opsi itu adalah penerapan sistem crowdfunding alias saweran dari masyarakat.
Menurut Badan Otorita IKN NUsantara sistem pendanaan yang satu ini menjadi salah satu alternatif pendanaan ibu kota baru. Program pendanaan saweran bisa menjadi kesempatan dan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dan mempunyai rasa memiliki di IKN Nusantara.
Perlu diketahui juga sistem ini tidak berlandaskan atas kewajiban, tidak ada upaya pemaksaan yang dilakukan bagi masyarakat untuk ikut serta. Lalu berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk membangun IKN?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam catatan detikcom, Presiden Joko Widodo sendiri sudah mengatakan dalam perhitungan sementara pembangunan IKN Nusantara butuh biaya hingga Rp 466 triliun. Dana itu, berasal dari berbagai sumber. Penggunaan anggaran negara yang bersumber dari APBN ditargetkan hanya akan memegang porsi 19-20%.
Selain APBN, anggaran pembangunan IKN dapat berasal dari kemitraan pemerintah dengan swasta atau Public Private Partnership (PPP), lalu Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), maupun dengan skema-skema lainnya yang memungkinkan.
"Hitungan sementara Rp 466 triliun, itu kurang lebih 19-20% itu nanti berasal dari APBN, dan sisanya bisa dari PPP, berasal dari KPBU, berasal bisa dari murni investasi sektor swasta, bisa juga dari BUMN, atau bisa juga menerbitkan obligasi publik, semua bisa dilakukan," papar Jokowi dalam sebuah tayangan di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3/2022).